Positif Terserang Virus, Seekor Anak Gajah di TWA Buluh Cina Mati

Finlan Aditya
3 min read
2023-01-21 17:00:22
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Seekor anak gajah sumatra bernama Damar ditemukan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Rabu (11/1/2023).

Satwa yang berumur dua tahun empat bulan itu merupakan anak dari pasangan gajah sumatra latih Robin dan Ngatini yang lahir pada 3 Juli 2020.

"Pertama kali ditemukan oleh mahout atau pelatih gajah, Alex Gunawan pukul 07.45 WIB," jelas Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan, Rabu (18/1/2023).

Alex melaporkan, bahwa dirinya sedang melakukan pemeriksaan dan berencana memindahkan Damar, Robin, dan Ngatini ke hutan.

Lalu, dia melihat Damar sedang dalam posisi rebah sehingga mengira anak gajah tersebut sedang tidur. "Setelah dicek ternyata gajah Damar sudah mati," lanjut Genman.

Padahal, satu hari sebelumnya (10/1/2023) sekira pukul 18.00 WIB, anak satwa dilindungi itu dilaporkan masih dalam kondisi baik.

Petugas piket yang melakukan pengecekan, Ludinsion Nainggolan tidak melihat adanya indikasi bahwa Damar sedang sakit.

Hasil Nekropsi: Anak Gajah Sumatra Mati karena Virus


Merespon kabar kematian satwa dilindungi tersebut, Genman memerintahkan tim medis untuk melakukan nekropsi atau bedah bangkai.

"Untuk memastikan penyebabnya, saya perintahkan Tim Balai Besar KSDA Riau dipimpin drh. Rini Deswita melakukan nekropsi untuk mendiagnosis penyebab kematian Damar," terang Genman.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengambilan sampel lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru, dan cairan perikardium gajah.

"Hasil nekropsinya dikirm ke laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Damar," kata Genman.

Laporan laboratorium akhirnya keluar pada 17 Januari 2023. Hasilnya menunjukkan Damar positif terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

Melansir laman Association of Zoos & Aquariums, EEHV kerap berakibat fatal bagi gajah muda. Banyak kematian oleh penyakit ini terjadi dalam hitungan jam setelah infeksi.

EEHV mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan kematian satwa bisa berlangsung melalui syok.

Pada pertemuan Asian EEHV Strategy 2015 dan 2016, dilaporkan terdapat lebih dari 80 kasus EEHV di antara gajah asia. Hanya lima di antaranya yang sembuh.

Di lain sisi, Gubernur Riau, Syamsuar menyatakan dukanya setelah mendengar kabar kematian satwa dengan nama latin Elephas maximus sumatrensis itu.

Syamsuar adalah pemberi akta lahir dan nama bagi Damar ketika satwa endemik Sumatra itu lahir pada 2020 lalu.

Tags :
satwa liar gajah satwa dilindungi BBKSDA riau gajah sumatera Elephas maximus sumatrensis TWA Buluh Cina
Writer: Finlan Aditya
Pos Terbaru
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25