Ribuan Burung Hasil Sitaan Mati, Sisanya Dilepasliarkan

Muhammad Rahman
3 min read
2023-10-14 13:14:02
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan menerima serahan burung tidak dilindungi yang berasal dari upaya pengangkutan ilegal.

Penyitaan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatra Selatan, pada Rabu (11/10/2023) tersebut dilakukan karena pengangkutan satwa tidak dilengkapi dokumen.

Seluruh satwa itu diangkut menggunakan kendaraan roda empat yang melintas di Jl. Raya Palembang–Betung KM 12, Alang-Alang Lebar, Palembang.

Diketahui, mobil yang melintas dengan asal Jambi dan tujuan Lampung tersebut dikemudikan oleh seorang pengendara berinisial AAK.

Menurut Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018, jenis burung yang diangkut tersebut tidak terdaftar sebagai satwa dilindungi. Akan tetapi, pengangkutan satwa liar tanpa dokumen resmi merupakan tindakan yang ilegal.

Kepala BKSDA Sumatra Selatan Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, saat ini penyidik Polda Sumatra Selatan masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap AAK.

"[Pemeriksaan terhadap AAK] untuk memberikan keterangan lebih lanjut sebagai penelusuran asal-usul perdagangan satwa liar ilegal tersebut," terangnya, Jumat (13/10/2023).

Jenis-Jenis Burung Diangkut Ilegal


Ujang Wisnu kemudian menyampaikan, bahwa ada 3.306 ekor yang teridentifikasi berasal dari 13 jenis dari 10 famili. Adapun kondisinya, 1.845 ekor dalam keadaan hidup dan 1.461 ekor dalam keadaan mati.

Sebagai upaya tindak lanjut terhadap serahan satwa yang masih hidup tersebut, pihak BKSDA langsung melakukan pelepasliaran di Taman Wisata Alam Punti Kayu.

Berdasarkan keterangan Ujang Wisnu, pengembalian satwa segera ke alam liar bertujuan untuk mengantisipasi kematian satwa yang lebih banyak lagi akibat mengalami stres.

Dia merincikan, jenis burung yang berhasil disita, yaitu kepodang (Oriolus chinensis), empuloh janggut (Alophoixus bres), kerak kerbau (Acridotheres javanicus), poksay hitam (Garrulax lugubris).

Poksay mandarin (Lonchura punctulata), murai air (Heterophasia picaoides), perenjak jawa (Prinia familiaris), gelatik batu (Parus cinereus), dan pleci (Zosterops japonicus).

Jenis lainnya, yaitu pelatuk bawang (Dinopium javanense), poksay mantel (Garrulax leucolophus), kolibri ninja (Nectarinia sperata), dan sikatan hijau-laut (Eumyias thalassinus).

Tags :
burung kicau burung liar bksda sumsel penyelundupan satwa liar
Writer: Muhammad Rahman