Berita

Sadar Lingkungan, Pengusaha Menyerahkan Monyet Yaki ke BKSDA Sulut

12 November 2021|By Garda Animalia
Featured image for Sadar Lingkungan, Pengusaha Menyerahkan Monyet Yaki ke BKSDA Sulut

[caption id="attachment_11483" align="aligncenter" width="780"]Yaki (Macaca nigra) monyet hitam sulawesi atau monyet molai. | Foto: Skeeze/Pixabay Ilustrasi yaki (Macaca nigra), monyet hitam sulawesi atau monyet wolai. | Foto: Skeeze/Pixabay[/caption] Gardaanimalia.com - Seekor monyet hitam sulawesi atau yaki (Macaca nigra) yang juga dikenal dengan sebutan monyet wolai ini diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara pada Kamis (11/11). Yaki betina tersebut bernama Momo. Ia diserahkan oleh pemiliknya, Caeressa Andre Tirayoh (32) atau biasa disapa Ressa, seorang yang memiliki tempat wisata Cinta Mulia Stable. Ressa tergerak menyerahkan yaki peliharaannya setelah mendengar penyuluhan dari Yunita Siwi, Supervisor Program Selamatkan Yaki saat berkunjung ke tempat wisata miliknya beberapa bulan yang lalu. Yunita menerangkan bahwa yaki adalah satwa yang terancam punah dan dilindungi Undang-Undang. Satwa ini membutuhkan teman dan harus bereproduksi untuk mengembangkan keturunan. Tak hanya itu, dalam penjelasannya Yunita mengutarakan, satwa endemik sulawesi ini memiliki peran penting dalam ekosistem, yakni sebagai penyebar bibit pohon. "Sebenarnya saya lebih memilih Momo tinggal dengan saya daripada dia diburu atau dimakan orang di luar sana. Tapi karena sadar bahwa satwa ini dilindungi maka saya rela menyerahkan Momo," tutur Ressa, Kamis (11/11). Momo pun diserahkan kepada BKSDA Sulut dalam keadaan sehat. Momo juga didampingi oleh dokter hewan dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki, drh Nanda. Meski monyet makaka terbesar di Pulau Sulawesi ini dalam kondisi sehat, namun ia tetap akan menjalani rehabilitasi di PPS Tasikoki sebelum dilepasliarkan ke alam bebas. Selama direhabilitasi, Momo akan diasah instingnya sebagai satwa liar dan diperkenalkan dengan yaki lainnya. Perlahan, makanan Momo juga akan diganti karena sebelumnya ia telah terbiasa dengan makanan manusia. “Sehingga ketika ia kembali ke alam, dia sudah menjadi yaki liar,” ujar drh Nanda, dikutip dari Tribunmanado. Program Selamatkan Yaki pun mengapresiasi kesediaan Ressa untuk menyerahkan yaki peliharaannya dan mengangkat pengusaha ini menjadi Yaki Ambassador Minahasa.

Garda Animalia

Garda Animalia

Belum ada deskripsi

Related Articles