Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Sebanyak 55 Kakatua Tanimbar Tanpa Pemilik Diamankan di Maluku

757
×

Sebanyak 55 Kakatua Tanimbar Tanpa Pemilik Diamankan di Maluku

Share this article
Kakatua Tanimbar yang ditemukan di ruang mesin Kapal Sabuk Nusantara 104. | Foto: Winda Herman/Antara.
Kakatua Tanimbar yang ditemukan di ruang mesin Kapal Sabuk Nusantara 104. | Foto: Winda Herman/Antara

Gardaanimalia.com – Tim Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Saumlaki BKSDA Maluku berhasil menggagalkan penyelundupan 55 ekor kakatua tanimbar (Cacatua goffiniana) pada Senin (6/5/2024).

Burung dari famili Cacatuidae ini ditemukan di ruang mesin Kapal Sabuk Nusantara 104.

“Puluhan satwa liar tersebut ditemukan oleh Tim Seksi Wilayah III Saumlaki BKSDA Maluku saat melaksanakan kegiatan pengawasan,” ujar Polisi Hutan BKSDA Maluku Seto di Ambon, Rabu (8/5/2024) dikutip dari Teras Maluku.

Seorang anak buah kapal mengaku dititipkan satwa liar tersebut oleh seseorang.

Dalam unggahan Instagram BKSDA Maluku, disebutkan bahwa penulusuran mengenai orang tersebut masih dilakukan.

“ABK kapal tersebut telah kami tindak dengan membuat surat pernyataan sebagai bukti untuk proses selanjutnya,” lanjut Seto.

Kepala SKW III Saumlaki Lebrina Serpara mengatakan bahwa burung-burung itu sudah diamankan di Stasiun Konservasi Satwa Saumlaki. Mereka akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

Jenis kakatua kecil ini memiliki ciri-ciri jambul pendek, lingkaran kulit biru keabu-abuan di sekitar mata, dan bercak merah muda di antara mata dan paruh.

Ia berstatus hampir terancam atau near threatened (NE) dalam IUCN Red List. Tren populasi satwa endemik hutan Kepulauan Tanimbar ini pun tercatat semakin menurun (decreasing).

Ribuan Kakatua Tanimbar Diperdagangkan secara Daring

Tren perdagangan burung dari famili Cacatuidae yang dikumpulkan Garda Animalia menunjukkan, ada 1.191 individu kakatua tanimbar yang diperdagangkan di Facebook dalam rentang 2018 sampai 2023.

Ia berada di urutan keempat paling banyak diperdagangkan setelah kakatua jambul-kuning (6.736 individu), kakatua maluku (1.574 individu), dan kakatua koki (1.442 individu).

Jumlah satwa dari famili Cacatuidae yang dijual secara daring konsisten mengalami peningkatan selama 2018 hingga 2023. Tren iklan penawaran dan permintaannya pun rata-rata mengalani kenaikan tiap tahunnya.

Namun, pada 2023 tren penawaran famili ini mengalami penurunan drastis. Garda Animalia menganalisis, penurunan ini disebabkan oleh beberapa peristiwa besar yang cukup menggemparkan.

Misalnya, kasus penyelundupan burung paruh bengkok dari Indonesia bagian timur menuju Surabaya yang dilakukan oleh anggota TNI. Peristiwa ini memungkinkan terjadinya tekanan terhadap aktivitas perdagangan ilegal satwa famili Cacatuidae.

Tak hanya itu, usaha seluruh pihak dalam memantau dan melakukan penjagaan juga tentu memengaruhi penurunan tren penjualan satwaliar.

4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments