Seekor Harimau Sumatera Mati di Pasaman, Diduga Karena Dehidrasi

Gardaanimalia.com - Satu ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) mati di Kenagarian Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu (14/08/2021). Dari video laporan masyarakat yang beredar sebelumnya, harimau sumatera yang masuk permukiman itu terlihat lemas dan kesakitan.
Tim BKSDA Sumbar yang menerima laporan sekitar jam 09.00 pagi segera meluncur ke lokasi membawa kandang angkut untuk memberi pertolongan dan mengevakuasi harimau. Dalam perjalanan, BKSDA Sumbar mendapat kabar harimau tersebut sudah mati sekitar jam 11.00 siang.
Sebelum dinyatakan mati, petugas medis dari Puskesmas Dua Koto sempat memberikan perawatan dengan memberikan obat dan vitaman. Saat itu suhu badan satwa liar ini sangat tinggi dan kotorannya berwarna hitam.
Di lokasi, tim BKSDA Sumbar yang dibantu aparat kepolisian dan TNI berdiskusi dengan masyarakat yang ingin segera mengubur harimau tersebut. Diskusi berjalan alot, Ade Putra, dari BKSDA Sumbar, meminta untuk dilakukan nekropsi terlebih dahulu.
"Dengan adanya hasil nekropsi dapat diketahui penyebab kematian. Apabila itu merupakan penyakit menular dan berbahaya bagi satwa lainnya maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat,” jelasnya kepada Garda Animalia, Sabtu (14/08/2021).
Baca juga: Bangkai Dugong yang Terdampar di Sulteng Miliki Luka di Hidung
Namun, warga yang berada di lokasi meminta agar harimau tersebut dikubur di kampung tersebut dengan anggapan bahwa harimau tersebut merupakan ‘nenek’ atau leluhur mereka. Akhirnya bangkai satwa dilindungi itu tidak dibawa ke Padang.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menerangkan bahwa harimau sumatera yang mati itu diperkirakan berumur 7-8 tahun, berjenis kelamin jantan, panjang badannya kurang lebih 170 cm dan ekor sepanjang 60 cm. Pada saat ditemukan, satwa berada kurang lebih 4 km dari hutan lindung yang dikelola oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Pasaman Raya.
"Dugaan sementara tim medis, harimau sumatera itu mati karena dehidrasi," ucap Ardi Andono, Minggu (15/08/2021).
Setelah dikuburkan, masyarakat melakukan upacara adat selama beberapa hari. Mereka juga mengecor makam harimau untuk menghindari pencurian jasadnya.
Untuk diketahui, harimau sumatera merupakan satu-satunya subspesies terakhir harimau Indonesia yang tertinggal. Dua saudaranya yakni harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica) sudah dinyatakan punah.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukan bahwa populasi harimau sumatera saat ini hanya sekitar 600 ekor di alam liar. Menurut The International Union for Conservation Nature (IUCN), satwa ini berada dikategori Critically endangered atau selangkah lagi menuju punah.

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
06/05/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
25/04/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
25/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
22/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
