Sempat Terperosok, Gajah Eropa Mati Penuh Luka

Gardaanimalia.com - Seekor gajah bernama Eropa di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan dinyatakan mati, pada Minggu (30/4/2023) usai dapat perawatan intensif.
Satwa berusia delapan tahun ini dirawat setelah pada 11 April lalu terperosok ke dalam celah pohon di alur blok hutan kandang rusa.
Musibah itu terjadi di wilayah Resor Tangkahan, SPTN Wilayah VI Besitang, BPTN Wilayah III Stabat, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Mamalia dengan nama latin Elephas maximus sumatranus ini sempat menghilang dari kandang sebelum akhirnya ditemukan.
Guna dapatkan informasi lengkap, Garda Animalia menghubungi Kepala BPTN Wilayah III Stabat BBTNGL Palber Turnip, Kamis (4/5/2023).
Ia membenarkan bahwa Eropa hilang dari kandang pada 11 April 2023. Mahout dan ranger langsung lakukan pencarian. Tak lewat dari tujuh jam, gajah sumatra pun berhasil ditemukan.
"Di Pusat Latihan Gajah Khusus Tangkahan kita pelihara sebagai gajah semi-wild, jadi tidak sepenuhnya dikandangkan. Hanya malam hari saja (masuk ke kandang)," tulis Palber dalam keterangan lain.
Ia melanjutkan, dari pagi hingga sore satwa endemik Pulau Sumatra itu akan diangon untuk dapat tambahan makanan dari alam di kawasan TNGL.
Dalam penjelasannya, Palber sebut Eropa terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), virus mematikan yang sering menjangkit anak gajah.
EEHV kerap kali sebabkan gejala disorientasi pada gajah, seperti tidak mengetahui tanda bahaya dan tidak bisa mengendalikan otot tubuh.
Ia menduga, terperosoknya satwa berbadan besar ke dalam celah pohon itu akibat pengaruh virus yang tengah dideritanya. Hal ini terlihat dari kondisi tubuh Eropa yang terluka, drop, dan tak dapat berdiri.
Gajah Eropa Jalani Pengobatan dan Terapi
Pihak BBTNGL bersama tim dokter hewan telah lakukan penanganan dengan cara obati luka, beri infus dan obat-obatan. Selain itu, tim juga beri makan dan minum pada Eropa.
Satwa yang lahir pada Agustus 2015 itu lalu dipindahkan ke tempat yang lebih dekat dengan kandang gajah. Eropa lantas dapat terapi berdiri dengan bantuan alat katrol guna melatih kakinya.
Perawatan itu berlangsung hingga 29 April 2023, sampai pukul 23.00 WIB, dilakukan reposisi atau membolak-balikkan badan satwa. Pun, Eropa diberi obat anti inflamasi dan multivitamin.
Dua puluh hari ditangani secara intensif, Eropa akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Minggu, 30 April 2023 pukul 08.30 WIB.
Menurut hasil pengataman, gajah dengan status dilindungi itu diperkirakan sudah mati antara pukul 03.00-06.00 WIB.
Sebelum dikubur, tim medis lakukan nekropsi terhadap anak dari induk bernama Olive untuk pastikan penyebab kematian.
Dilansir dari European Union External Action Service (EEAS), Eropa diadopsi pada Oktober 2015 oleh Delegasi Uni Eropa (UE) untuk Indonesia guna memperkuat upaya konservasi.
Penamaan dan adopsi itu menyoroti komitmen jangka panjang UE terhadap Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang unik.
Kontribusi senilai lebih dari 50 juta euro pun disumbangkan untuk menjaga dan mengelola hutan Aceh dan Sumatra secara berkelanjutan.

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
07/02/25
Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13
30/01/25
Infeksi dan Dehidrasi, Seekor Gajah Betina Mati di PALI
29/10/24
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
