Sering Jadi Hewan Uji Coba, Bagaimana Kesejahteraan Monyet?
3 min read

Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.
Gardaanimalia.com - Selama bertahun-tahun, monyet telah menjadi hewan uji coba. Belakangan, China sebagai negara juga sering menggunakan monyet untuk animal testing diberitakan mengalami kekurangan monyet untuk uji coba termasuk untuk menemukan vaksin Covid-19. Peningkatan permintaan terhadap primata ini sebagai hewan uji coba oleh peneliti terus meningkat meski sudah ada larangan impor dan harganya yang lebih tinggi.
Mengutip data China Laboratory Primate Breeding and Development Association, penggunaan monyet sebagai hewan uji coba meningkat dari sekitar 8.000 pada 2013 menjadi sekitar 30 ribu pada 2019. Sangat siginifikan bukan jumlah peningkatannya?
Apa itu hewan uji coba atau animal testing?
Animal testing sebenarnya sudah lama dilakukan yakni sejak zaman Yunani kuno. Hewan uji coba adalah hewan yang biasa digunakan sebagai bahan uji coba pada eksperimen atau penelitian hewan dengan tujuan sebagai pengujian keamanan suatu obat, vaksin, ataupun kosmetik yang akan digunakan kepada manusia (Forschungsgemeinschaft, 2007). Perlakuan pada hewan uji coba ini bisa saja mengakibatkan rasa sakit, penderitaan, atau bahkan kerusakan organ tubuh hewan tersebut.
Cukup banyak jenis hewan uji coba yang digunakan sebagai bahan utama penelitian salah satunya adalah monyet. Primata ini dianggap sebagai hewan yang sangat tinggi nilainya karena kemiripan anatomi, fisiologi, psikologi, dan tingkah laku yang mendekati manusia (Mansjoer, 1996). Alasan inilah yang menjadikan monyet sebagai hewan uji coba yang cukup populer.
Pada tahun 2019 silam diberitakan oleh Mongabay sebuah video tersebar bahwa di laboratorium di Jerman melakukan uji coba pada monyet kecil dengan semena-mena. Dalam video tersebut monyet menangis dan menjerit kesakitan ketika digantung pada sebuah sabuk besi logam yang diikatkan di lehernya. Diperlihatkan pula satwa lainnya yang dikurung dalam sangkar kecil yang mengakibatkan satwa tersebut menjadi gila.
Animal testing yang tentunya menimbulkan beberapa dampak pada hewan uji coba memunculkan kontroversi dan pendapat pro serta kontra. Perdebatan ini mulai muncul secara massif pada tahun 1860-an di Amerika Serikat (John, 1991). Masyarakat mulai menyadari bahwa meneliti tentang kesehatan dan obat-obatan untuk kepentingan manusia tidak semestinya membahayakan hewan apapun.
Baca juga: Ketika Monpai Diajak Alih Profesi dari Topeng Monyet ke Youtuber
Beberapa argumen yang menentang animal testing mengatakan bahwa tindakan ini membuat hewan menderita. Hewan kehilangan kebebasan dan tidak berdaya dalam melindungi hidup mereka sendiri. Terlebih lagi, animal testing tidak adil karena akan membawa penderitaan bagi hewan. Pendapat lain juga mengatakan bahwa uji coba terhadap hewan manfaatnya tidak terbukti 100% berhasil pada manusia serta banyak obat yang efektif untuk hewan tetapi belum tentu efektif untuk manusia (Amazine, 2015).
Adanya perbedaan argumen memunculkan prinsip 3R yang isinya:
- Replacement yang artinya hewan dapat digantikan dengan metode kultur sel atau jaringan dan dapat pula dilakukan menggunakan hewan dengan ordo rendah seperti pada jamur dan bakteri.
- Reduction yang artinya dalam penelitian memanfaatkan hewan uji coba seminimal mungkin namun dengan hasil yang optimal.
- Refinement yang artinya memperlakukan hewan uji coba secara manusiawi dalam pemeliharaan seperti tidak memakai kandang yang kecil dan hewan diberikan makanan dengan teratur serta meminimalisir perlakuan menyakitkan dalam pelaksanaan penelitian untuk menjamin kesejahteraan hewan tersebut.
Selain dari prinsip 3R muncul juga prinsip lainnya yang dikenal sebagai 5F atau five freedom yang terdiri dari:
- Freedom from hunger and thirst, maksud dari poin ini adalah selama hewan dipelihara mereka memiliki hak untuk bebas dari rasa lapar maupun haus.
- Freedom from pain, injury and diseases, hewan tidak dibiarkan merasakan sakit, luka maupun bebas dari penyakit.
- Freedom from fear and distress, hewan bebas dari rasa takut dan stress yang bisa timbul akibat perlakuan sebelum maupun saat penelitian berlangsung.
- Freedom from discomfort, hewan bebas dari rasa tidak nyaman dengan memberikan naungan serta memfasilitasi kebutuhan hewan sebagaimana mestinya.
- Freedom to express natural behavior, bebas untuk mengekspresikan tingkah-laku alamiah serta memberikan ruang gerak terhadap hewan.
Indonesia sendiri dulu sempat menjadi salah satu ekportir monyet ke Amerika Serikat dan China. Namun, kemudian hal ini dihentikan karena Indonesia dipandang gagal menaati regulasi International Trade in Endangered Spesies (CITES) serta melanggar pedoman perlindungan satwa internasional. Saat ini monyet menjadi hewan uji coba yang cukup vital dalam upaya manusia melawan virus Covid-19 dan Indonesia kembali dilirik sebab dinilai memiliki potensi besar untuk membudidayakan monyet sebagai model dalam penelitian biomedis.
Lisensi dan Pengawasan Ketat terhadap Praktik Animal Testing
Berbagai agumen pro dan kontra menjadikan kondisi dilema pada animal testing. Jalan tengah yang dapat dilakukan dengan menguatkan prinsip kesejahteraan hewan pada penggunaan animal testing. Seperti yang sudah dijelaskan pada prinsip 3R dan 5F, hewan yang dijadikan testing harus tetap diperhatikan kondisinya dan tidak serta merta memperlakukannya semena-mena demi kepuasaan manusia sendiri.
Diperlukan lisensi peneliti saat menggunakan hewan sebagai uji coba. Peneliti harus mampu menjelaskan jumlah hewan yang akan digunakan, bagaimana tingkat kesakitan yang akan dialami hewan tersebut, seperti apa prosedur yang akan dilakukan, tindakan apa yang akan dilakukan terhadap hewan setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut, serta adakah pengalaman kompeten peneliti pada penggunaan terhadap hewan uji coba sebelumnya.
Terakhir, pada pemeliharaan hewan juga harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman di bidang tersebut. Hal ini dilakukan agar meminimalisir penderitaan hewan namun tetap mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian. Perlu dipastikan pula bahwa hewan yang digunakan bukanlah satwa yang diambil dari alam.
Tags :
monyet animal testing hewan uji coba
Writer:
Pos Terkait

Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar
15/03/25
Tangis Macaca di Yogyakarta: Konflik dengan Petani Gunungkidul dan Perusahaan yang Terindikasi Ilegal
14/03/25
Tangis Macaca di Yogyakarta: Ditangkap Paksa dari Hutan untuk Ekspor (Bagian 1)
14/03/25
Satire si Ekor Panjang Tak Berumur Panjang
06/11/24
Mengenal Monkeypox, Bermula Ditemukan di Monyet lalu Manusia
04/10/24
Monyet Ekor Panjang dengan Tangan Terikat Berlarian di Gunung Panderman
28/09/24Pos Terbaru

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Liputan Khusus
25/03/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
Berita
25/03/25
Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon
Berita
24/03/25
Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit
Berita
24/03/25
FATWA: Komodo Malas Merantau!
Edukasi
24/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
Berita
22/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
Berita
22/03/25
Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik
Edukasi
21/03/25
Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
Berita
20/03/25
FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera
Edukasi
19/03/25
Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga
Berita
18/03/25
Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
Berita
18/03/25
FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'
Edukasi
17/03/25
BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun
Berita
17/03/25
Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi
Berita
17/03/25
Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
Berita
16/03/25Bacaan Populer
Baca berita terbaru seputar satwa liar di sini

1
Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia
09/03/20
2
Pemilik Kura-kura Impor yang Ditangkap Tipidter Bareskrim Mabes Polri Dijerat UU Karantina Hewan
01/08/18
19677
3
Selundupkan Murai Batu ke Malaysia, Patrum Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda 100 juta
11/10/19
17109
4
5 Jenis Burung Takur Dilindungi di Indonesia yang Masih Diperdagangkan
15/04/21
16472
5
Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang
03/08/21
14988
6
Kenali Jenis Otter yang Tidak Boleh Dipelihara di Indonesia
10/12/20
14699
7
Kejanggalan Penangkaran Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad
14/01/20
14335
8
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P106 Tahun 2018
30/01/19
13756
9
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
12676
10
Binturong, Musang Besar yang Menjadi Spesies Kunci Ekosistem
07/12/18
12251