Siamang, Owa Terbesar Bersuara Nyaring

3 min read
2018-12-24 17:08:48
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Siamang (Symphalangus syndactylus) adalah jenis primata owa terbesar dan umumnya dikenal karena memiliki suara vokal yang khas. Siamang memiliki berat tubuh mencapai 10-20 kg, panjang tubuh sekitar 70-90 cm dan lengan yang panjang. Lengan mereka memiliki skala 2.3-2.6 kali lebih panjang daripada panjang tubuhnya. Mereka memiliki rambut panjang dan tebal berwarna hitam dengan muka yang nyaris tidak tertutup rambut sama sekali.

Bagian tubuh yang paling menarik perhatian adalah kantung suara di bagian lehernya yang besarnya dapat mengembang hingga sebesar kepala manusia. Kantung suara ini digunakan oleh Siamang untuk memperkuat keras suara mereka. Suara Siamang sangat nyaring dan dapat terdengar hingga jarak 6,5 km. Suara vokal digunakan mereka untuk berkomunikasi dengan Siamang lainnya, untuk menunjukkan wilayah teritorial dan memanggil pasangan ketika musim kawin.

Di Indonesia, primata ini dapat ditemukan di sepanjang Pegunungan Barisan di Sumatra dan juga dapat ditemukan di Semenanjung Malaya, bagian Selatan Sungai Perak.

Sama seperti owa lainnya, Siamang juga termasuk satwa monogamy, yang artinya hanya memiliki satu pasangan sepanjang hidupnya. Primata ini sangat pemilih dalam memilih calon pasangan dan biasanya tidak akan memilih pasangan lainnya meski salah satu dari mereka mati.

Reproduksi siamang termasuk lambat, betina memiliki waktu kehamilan selama 7 bulan dan melahirkan setiap 2 atau 3 tahun untuk satu anakan, terkadang juga terlahir kembar. Siamang betina tidak melahirkan lebih dari 10 anakan selama hidupnya.

Reproduksi yang lambat dan sifat siamang yang teritorial membuat ukuran populasi primata ini kecil. Dari segi konservasi, Siamang masuk ke dalam status terancam punah (Endangered, EN) dalam daftar merah IUCN karena kerusakan habitat dan perdagangan ilegal. Banyak orangtua siamang dibunuh oleh manusia untuk mengambil anakannya sebagai peliharaan. Siamang juga termasuk ke dalam Appendiks 1 CITES yang berarti pemanfaatannya sudah tidak diperbolehkan.

Di indonesia, Siamang masuk ke dalam daftar satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. P92 tahun 2018 tentang perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. P20 tahun 2018 tentang Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Padahal primata pemakan buah dan daun ini berperan penting dalam ekosistem hutan, mereka merupakan satwa penyebar biji yang mendukung pelestarian hutan. Sehingga kestabilan kehidupan hutan dapat terjaga dengan baik.

Perdagangan satwa Siamang di pasar hewan sebagai peliharaan masih terlihat di pasar hewan, terutama di pasar hewan online. Umumnya siamang diperjualbelikan untuk kolektor karena harganya cukup mahal. Ironisnya, hampir seluruh satwa yang diperjualbelikan diduga didapatkan melalui perburuan ilegal dari habitatnya.

Perdagangan ilegal satwa merupakan salah satu penyebab menyusutnya populasi Siamang di alam bebas, selain rusaknya habitat alami karena pembangunan infrastruktur yang membutuhkan pembukaan lahan hutan.

Tags :
Terancam punah sumatera siamang primata owa
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25