Sidang Perdagangan Sisik Trenggiling: Membunuh 2000 Ekor

Aditya
3 min read
2024-02-15 12:25:50
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Dua terdakwa perdagangan 337,88 kilogram sisik trenggiling (Manis javanica) menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Sintang, Kalimantan Barat, Senin (12/2/2024).

Kedua terdakwa adalah Budiyanto dan Adrianus. Budiyanto merupakan pemilik dari sisik trenggiling, sementara Adrianus adalah perantara yang akan menjual sisik kepada seseorang berinisial S.

Sidang memiliki agenda pemeriksaan saksi dan dipimpin oleh Hakim Ketua M Zulqarnain. Tujuh orang saksi dihadirkan di persidangan tersebut.

Empat di antaranya berasal dari Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) dan BKSDA Kalbar. Tiga orang lainnya merupakan saksi ahli yang memberikan keterangan mengenai perkara konservasi sumber daya alam.

Salah satu saksi ahli Teguh Yuwono mengatakan, jumlah trenggiling yang dibunuh untuk mengumpulkan 337,88 kilogram bisa mencapai 2.000 ekor.

"Untuk kasus ini, di mana ditemukan 337.8 kilogram [sisik trenggiling], ada sekitar 1.360 sampai 2.000-an ekor [yang dibunuh]," kata Teguh yang juga dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tersebut kepada Garda Animalia, Senin (12/2/2024).

Angka ini didasari oleh perhitungan bahwa satu kilogram sisik perlu disuplai oleh jasad empat sampai enam ekor trenggiling.

Sementara itu, pada persidangan terdakwa Budiyanto menyebutkan bahwa Ia mendapatkan sisik dengan harga antara Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per kilogram. Ia berencana menjualnya dengan harga Rp1 juta per kilogram.

Menggunakan perhitungan ini, maka estimasi uang yang bisa diraup Budiyanto adalah lebih dari Rp337 juta rupiah.

Banyak Bagian Tubuh Dimanfaatkan




Teguh Yuwono menyebutkan, trenggiling menjadi sasaran yang sangat rentan bagi pemburu liar karena berbagai bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan.

Pertama adalah sisik trenggiling. Bagian tubuh tersebut merupakan bahan dasar untuk membuat sabu-sabu. Kemudian dagingnya juga dianggap dapat menjadi obat.

"Harga daging trenggiling di pasaran lokal itu sekitar Rp500 ribu, tapi kalau sudah diekspor ke Tiongkok sama Taiwan, itu bisa sampai Rp1,9 juta," katanya.

Selain itu, tulang trenggiling juga ditengarai mampu menjadi obat. "Hampir semua bagian trenggiling itu katanya menurut mitos memang bermanfaat untuk kesehatan," sambung Teguh.

Kerentanan ini tidak berimbang dengan laju reproduksi trenggiling yang terbilang sangat lambat. Seekor trenggiling hanya dapat melahirkan satu ekor anak setiap tahunnya.

Selain itu, bentuk pertahanan trenggiling terhadap predator dengan menggulung dirinya justru membuatnya sangat mudah untuk ditangkap manusia.

"Kalau buat predator mungkin itu kan jadi susah dimakan, lalu ditinggal, tetapi buat manusia kan malah tinggal bawa karung, lalu dimasukkan," katanya.

Menurut Teguh, turunnya populasi trenggiling berpotensi menaikkan jumlah serangga hama bagi manusia. Hal ini berhubungan dengan pakan utama trenggiling yang berupa semut dan rayap.

"Kekhawatiran kami, kalau terjadi overpopulasi (kelebihan) dalam pengambilan trenggiling, maka nanti ekosistem akan terganggu dan hama pasti makin banyak," katanya.

Solusi terhadap Perdagangan Ilegal Sisik Trenggiling


Untuk menumpas aksi perdagangan ilegal sisik trenggiling, Teguh menekankan dua solusi penting. Pertama, adalah edukasi yang menurut Teguh dapat menjadi penjelas kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di desa.

"Ada kemungkinan masyarakat, apalagi yang tinggal di kampung, mungkin tidak tahu [trenggiling] dilindungi. Pikirnya, ya, di sini [masih] banyak," katanya.

Hal ini senada dengan pengutaraan terdakwa Budiyanto yang banyak mendapatkan suplai trenggiling dari desa-desa di sekitar Kalimantan Barat.

Budiyanto mengumpulkan sisik dari Kecamatan Serawai, Kemangai, Ambalau, Tebidah, Nanga Mau di Kabupaten Sintang, serta Kecamatan Menukung dan Ela di Kabupaten Melawi.

Solusi kedua menurut Teguh adalah penegakan hukum. "Buat yang masih melanggar, kemudian harus diberikan penegakan hukum yang tegas. Tapi penegakan hukum itu setelah ada sosialisasi," katanya.

Tags :
sisik trenggiling kalimantan barat manis javanica perdagangan sisik trengg
Writer: Aditya
Pos Terbaru
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Liputan Khusus
25/03/25