[caption id="attachment_18531" align="aligncenter" width="1200"] Gajah jinak yang menghalau gajah sumatera liar masuk permukiman warga di Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya. | Sumber: AJNN[/caption]
Gardaanimalia.com - Setidaknya tiga desa di Kabupaten Aceh Jaya berkonflik dengan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar dalam kurun satu minggu.
Yang pertama terjadi di Desa Gunong Buloh, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya. Gajah melintas di atas tanaman padi dan pohon pinang muda milik warga sejak Jumat (3/2/2023) pekan lalu.
Seorang petani Desa Gunong Buloh, Musliadi menjelaskan, ada sekitar setengah hektare tanaman warga yang diinjak gajah liar. Sedangkan, pohon pinang habis dimakan.
Satwa liar yang dilindungi oleh UU Nomor 5/1990 tentang KSDAHE itu datang berkisar sembilan individu.
"Kami sudah laporkan juga kepada pihak BKSDA dan mereka memberikan mercon untuk kami. Namun, kami rasa dengan mercon saja tidak cukup untuk mengusir gajah," ujarnya kepada Antara, Senin (6/3/2023).
Musliadi berharap ada perhatian dari pemerintah, khususnya BKSDA supaya kawanan mamalia itu bisa kembali ke habitatnya agar mereka bisa kembali bertani dengan tenang.
Kasus kedua terjadi di Desa Tuwi Empeuk, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya. Gajah masuk ke lahan warga, lalu kebun jagung, padi, sawit, pinang, serta sebuah gubuk di dalam perkebunan alami kerusakan.
"Ini (konflik satwa dan manusia) sudah yang ketiga kalinya," kata Keuchik Tuwi Empeuk, Amran, dilansir dari Serambinews.
Laporan yang diterima dari warga, tutur Amran, menyebutkan terdapat sekitar 1,5 hektare lahan warga yang rusak akibat konflik. Satwa diketahui masih berada dekat lokasi kebun warga yang rusak.
Kasus ketiga terjadi di Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya. Gajah awalnya ditemukan masuk permukiman warga, pada Jumat (24/2/2023) dua pekan lalu.
Merespons konflik gajah sumatera di Desa Alue Jang, BKSDA Aceh mengerahkan dua individu satwa jinak untuk melakukan penghalauan.
"Kita sudah menindaklanjuti laporan warga dengan menurunkan dua ekor gajah jinak bersama tim dari BKSDA Aceh untuk menghalau gajah yang merusak tanaman warga," kata Kepala Resort BKSDA Aceh Jaya, Supriadi, Senin (6/3/2023) dilansir dari AJNN.
Supriadi mengungkapkan, satwa sempat berhasil dihalau oleh timnya dan sudah kembali masuk ke hutan. Namun, mamalia tersebut kembali datang setelah petugas pulang.


Aditya
Belum ada deskripsi