Tiga Sopir Bus Pengangkut Burung Dilindungi Didakwa di PN Tanjung Karang

Aditya
3 min read
2024-08-17 13:58:12
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Tiga orang sopir bus yang tertangkap mengangkut puluhan burung dilindungi di Lampung telah menjalani pembacaan dakwaan, Selasa (13/8/2024).

Identitas ketiga sopir Perusahaan Otobus (PO) Lantra Jaya adalah Purwanto, Fredi Juniansyah, dan Joni Heryanto.

Purwanto dan Fredi merupakan warga asli Kota Pagar Alam, Sumatra Barat, sementara Joni merupakan warga Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

Mereka ditangkap pada awal tahun ini, tepatnya 6 Januari 2024 sekitar pukul 00:30 WIB, di Jalan Tol Palembang-Bakauheni KM 87.

"Penangkapan terhadap ketiganya bermula saat anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Lampung memberhentikan bus PO. Lantra Jaya dengan nomor polisi BG 7020 EA," kata Jaksa Penuntut Umum Avi Yuanto mengutip Lampost.

Mereka kedapatan membawa 787 ekor burung tanpa dokumen di dalam 22 boks. Di antara ratusan burung tersebut, 75 ekor merupakan spesies dilindungi.

Berikut merupakan rincian spesies burung dilindungi yang berhasil diamankan berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Tanjung Karang.


  • Takur warna-warni (Psilopogon mystacophanos) 1 ekor.

  • Cica daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis), 30 ekor.

  • Cica daun besar (Chloropsis sonnerati), 9 ekor.

  • Cica daun sumatera (Chloropsis venusta), 6 ekor.

  • Cica daun kecil (Chloropsis cyanopogon), 29 ekor.


Upah yang Didapat Sopir 500 hingga 1 Juta Rupiah


Aksi pengangkutan bermula ketika terdakwa Joni menerima telepon dari Usup (DPO). Joni dimintai tolong untuk mengangkut paket burung dengan tujuan Jakarta atau Bekasi dan ditawari upah Rp50.000 per boks.

Uang itu rencananya akan mereka terima ketika paket sudah sampai di lokasi tujuan. Mereka sepakat, Purwanto akan mendapatkan 40 persen bagian, Fredi mendapatkan 30 persen bagian, dan Joni mendapatkan 20 persen bagian. Sisanya dipakai untuk biaya operasional bus.

Jika dinominalkan, Purwanto, Fredi, dan Joni masing-masing semestinya mendapatkan Rp1 juta, Rp700 ribu, dan Rp500 ribu.

Ketiganya kemudian berangkat menuju wilayah Perikanan Way Tuba, Lampung, untuk bertemu Usup. Di sana, Usup menyerahkan burung kepada Joni.

"Setelah memuat burung-burung tersebut ke dalam bus, mereka melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Namun, sebelum sampai tujuan, mereka terhentikan oleh petugas PJR Tol Trans Sumatra dan ditangkap," kata Avi.

Karena tindakan mereka, ketiganya diancam pidana sesuai dengan Pasal 21 Ayat (2) huruf a Jo Pasal 40 Ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Sesuai dengan SIPP PN Tanjung Karang, sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dengan acara pembuktian oleh penuntut umum.

Tags :
Lampung burung dilindungi penyelundupan burung perdagangan burung PN Tanjung Karang sopir bus
Writer: Aditya
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25