Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Warga Minta BKSDA Giring Gajah Sumatera ke Rimba

1438
×

Warga Minta BKSDA Giring Gajah Sumatera ke Rimba

Share this article
Ilustrasi seekor gajah sumatera. | Foto: Novie Sartyawan/WWF
Ilustrasi seekor gajah sumatera. | Foto: Novie Sartyawan/WWF

Gardaanimalia.com – Kawanan gajah sumatera dikabarkan masuk perkebunan warga di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, dan Desa Alue Genteng, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Senin (1/8).

Marwan, salah seorang warga di Desa Alue Genteng, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, mengatakan, belasan hektare kebun sawit mengalami kerusakan karena kawanan gajah melintas.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Ini bukan kali pertama, sudah beberapa kali gajah masuk ke area perkebunan warga. Jadi, banyak sekali kerugian yang ditimbulkan karena pohon sawit yang masih kecil diinjak dan mati,” ungkapnya.

Dia berharap, konflik satwa liar tersebut dapat segera ditangani oleh pemerintah daerah dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Aceh Timur.

Mengutip dari Rimbakita, tanpa disadari salah satu penyebab konflik gajah ialah adanya kebijakan pembukaan lahan hutan sebagai lokasi perkebunan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Adanya peningkatan luas areal hutan yang beralih fungsi menjadi perkebunan tersebut kemudian membuat habitat satwa dilindungi ini menjadi semakin berkurang.

Gajah sumatera dikenal sebagai satwa yang sangat menggantungkan hidup pada ekosistem di sekitarnya. Pun sering berpindah tempat saat membutuhkan makanan, sehingga diperlukan habitat dengan luas yang memadai.

Namun jika luas hutan yang menjadi habitat alami menipis karena sudah berubah menjadi perkebunan, maka dampak yang ditimbulkan tidak hanya berimbas pada gajah, tetapi kehidupan di sekitarnya.

Salah satu yang dapat terjadi adalah gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) akan memasuki areal perkebunan dan permukiman masyarakat.

Dalam kasus ini, warga lainnya bernama Sanusi yang berasal dari Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur mengatakan, bahwa selain kebun sawit, kebun cokelat dan pinang juga rusak karena dilintasi satwa liar.

“Kami harap ini bisa ditangani oleh BKSDA Provinsi Aceh sehingga gajah masuk lagi ke kawasan hutan dan warga tidak takut berkebun,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Agus Aryanto menjelaskan, dirinya telah memberi instruksi kepada BKSDA Aceh Timur untuk turun ke lokasi konflik.

“Teknisnya kita gunakan mercon untuk mengusir gajah itu. Ini yang sedang berlangsung hari ini,” ungkap Agus dilansir dari Kompas.

Lebih lanjut, dia mengatakan, untuk penanganan yang lebih kompleks, dirinya berkomunikasi lintas sektor dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur supaya melakukan penanganan jangka panjang.

“Karena penanganan jangka panjang dan komprehensif tentu harus melibatkan semua instansi dan mitra kita, termasuk pemerintah daerah,” tutupnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments