Gardaanimalia.com – Seekor buaya muara berukuran besar diamankan warga Batang Mandiangin, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, Senin (6/2/2023).
Camat Kinali, Sapparudin mengatakan bahwa satwa dilindungi tersebut ditangkap warga dalam kondisi hidup.
“Buaya yang diamankan tersebut akan dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujar Sapparudin, Senin (6/2/2023).
Dikutip dari Harian Haluan, reptil itu sering kali muncul ke permukaan dan sempat terlihat sedang mendekat ke permukiman warga.
Sapparudin menuturkan, bila nanti buaya mencari makan, warga setempat khawatir itu akan mengganggu mereka atau binatang ternak.
Oleh karena itu, warga memilih melaporkannya kepada pihak Kecamatan Kinali. Warga juga memutuskan menangkap dan menyerahkan satwa liar tersebut ke BKSDA.
Sapparuddin mengingatkan warga, khususnya orang tua, agar mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain atau mendekati habitat buaya.
Ardi Membenarkan Penangkapan Buaya Muara
Kepala BKSDA Sumatra Barat, Ardi Andono mengonfirmasi perihal penangkapan buaya berjenis muara dengan panjang lima meter tersebut.
Satwa melata itu dievakuasi pihak BKSDA pada Senin (6/2/2023) pagi. Ardi memberikan apresiasi terhadap tindakan berani masyarakat dalam melakukan evakuasi.
“Buaya tersebut ditangkap oleh warga dengan cara bagian mulut diikat serta badan dan ekor buaya juga diikat. Kemudian buaya tersebut diikat ke batang kelapa,” tuturnya.
Sebelumnya, tim BKSDA juga telah mengamankan seekor buaya muara (Crocodylus porosus) lain pada Minggu malam (5/2/2023).
Butuh Ada Penangkaran Buaya di Pasaman Barat
Menurut Ardi, konflik antara manusia dan satwa liar akan terus berulang. Hal itu dikarenakan lokasi tempat tinggal warga dekat dengan habitat buaya.
“Konflik akan berulang karena permukiman warga beririsan dengan habitat buaya,” jelasnya.
Dirinya berharap Kabupaten Pasaman memiliki tempat penangkaran satwa untuk meminimalisir kejadian serupa. “Ke depan, perlu ada penangkaran buaya muara di Pasaman Barat,” ujar Ardi.
Ia menambahkan, bahwa sebagian besar habitat satwa dengan nama latin Crocodylus porosus itu berada di perkebunan milik warga setempat.
Selama 2023, telah terjadi lima kasus konflik buaya muara. Kejadian tersebar di beberapa lokasi, yaitu satu kasus di Kota Pariaman, dua kasus di Kabupaten Padang, dan dua kasus di Pasaman Barat.