Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Warga Selamatkan Bayi Mengkubung yang Hendak Dijual

1137
×

Warga Selamatkan Bayi Mengkubung yang Hendak Dijual

Share this article
Bayi mengkubung (Galeopterus variegatus) diselamatkan Erwan dari upaya perdagangan satwa liar. | Foto: Alobi Foundation
Bayi mengkubung (Galeopterus variegatus) diselamatkan Erwan dari upaya perdagangan satwa liar. | Foto: Alobi Foundation

Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan dan Alobi Foundation menerima penyerahan seekor bayi mengkubung atau kubung sunda.

Hewan liar dengan nama ilmiah Galeopterus variegatus ini juga dikenal dengan penamaan colugo, lemur terbang sunda yang dalam bahasa Inggris adalah sunda flying lemur.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Penyerahan tersebut disampaikan oleh Alobi Foundation lewat postingan Instagram resminya @alobi_foundation, pada Senin (18/3/2024).

Satwa liar itu diserahkan oleh Erwan pada Sabtu (16/3/2024). Ia mendapatkan mengkubung dari seorang warga lain yang diketahui hendak menjualnya.

“Awalnya bayi mengkubung malang ini akan dijual oleh seseorang warga,” tulis Alobi Foundation dalam postingan mereka.

Akan tetapi, setelah mendapati edukasi dari Erwan, akhirnya mengkubung diserahkan secara sukarela oleh pemilik satwa tersebut.

“Bapak Erwan mengantarkannya ke Sekretariat Alobi Foundation,” lanjut Alobi.

Saat ini, bayi mengkubung sedang dalam perawatan intensif di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Babel Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.

Dalam postingannya, Alobi juga berpesan agar masyarakat terus menjaga kelestarian mengkubung. “Agar anak cucu kita dapat melihat mereka di masa depan,” tutupnya.

Mengenal Mengkubung si Mamalia Peluncur

Berdasarkan The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Species, mengkubung memiliki status least concern (risiko rendah).

Satwa bernama latin Galeopterus variegatus itu belum masuk dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Dalam unggahan Alobi juga disebut, hilangnya habitat akibat degradasi hutan menjadi pemicu utama akan menurunnya populasi mengkubung di alam liar.

Kubung sunda adalah hewan arboreal yang menghabiskan kebanyakan waktunya di atas pohon dan aktif pada malam hari atau nokturnal.

Satwa ini adalah salah satu mamalia paralayang terbesar. Ia memiliki kulit membran atau selaput yang cocok untuk meluncur. Dengan selaputnya, seekor kubung dapat meluncur atau melayang dari pohon satu ke pohon lain sampai sejauh 110 meter.

Hewan herbivora yang sebagian besar memakan daun ini juga merupakan pemakan bunga, tunas, buah, dan getah. Aktivitas makan kubung tersebut dapat membantu penyebaran benih serta penyerbukan bunga.

Kemudian, sebarannya diketahui ada di Asia Tenggara meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand.

Di Pulau Jawa, kubung sunda tercatat ada di Cagar Alam Pangandaran, Taman Nasional Meru Betiri, dan Hutan Kemuning di Temanggung.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments