5 Satwa Ini Jumlahnya Kurang dari 100 di Dunia, Ada yang Hidup di Indonesia

3 min read
2020-12-29 14:20:46
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Beberapa waktu yang lalu lembaga internasional konservasi alam (IUCN) merilis daftar spesies satwa dan tanaman yang punah. Perlu diketahui, bahwa saat ini ada banyak satwa yang jumlahnya juga sudah sangat sedikit atau hampir punah. Tidak sampai ribuan di alam, berikut ini adalah deretan satwa paling langka yang jumlahnya kurang dari 100 ekor di dunia. Dua di antara satwa langka ini hidup di Indonesia.

1. Badak Jawa




Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu badak langka yang saat ini hanya dapat dijumpai di Indonesia tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon. Mengutip dari laman World Wildlife Fund (WWF), dulunya spesies ini dapat ditemukan di wilayah timur laut India dan Asia Tenggara. Namun, populasinya menurun tajam hingga dinyatakan langka.

Menurut catatan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) hingga Agustus 2020, populasi Badak jawa hanya 74 individu. Ada 40 Badak jawa jantan dan 34 lainnya adalah Badak jawa betina. Jika dilihat dari umurnya, 59 Badak jawa yang hidup di TNUK berusia remaja hingga dewasa. Sedangkan, 15 lainnya merupakan anak.

Secara fisik, Badak jawa memiliki tinggi dari 1,5-1,7 meter dengan berat antara 900-2300 kilogram. Badak jawa memiliki satu cula yang panjangnya kurang lebih 25 sentimeter. Cula Badak jawa betina lebih kecil atau bahkan tidak terlihat. Usia hidupnya diperkirakan bisa sampai 30-40 tahun.

2. Badak Sumatera




Satwa kedua yang saat ini jumlahnya kurang dari 100 individu ialah Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Laman World Wild Life (WWF) menyebutkan bahwa Badak sumatera merupakan jenis yang paling kecil di keluarga rhinoceroses dan menjadi satu-satunya badak endemik Asia yang memiliki dua cula. Dulu, Badak sumatera tersebar di Bhutan, India, Myanmar, dan Malaysia bahkan diperkirakan spesies ini juga hidup di Vietnam dan China.

Tak jauh berbeda dari Badak jawa, Badak sumatera saat ini juga hanya hidup di Indonesia yakni di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Mengutip dari laman rhinos.org, dalam kurun waktu 20 tahun belakangan, populasi Badak Sumatera terus berkurang hingga 70 persen. Pada tahun 2015 silam, satwa ini dinyatakan punah di daratan Malaysia. Data dari WWF menunjukkan bahwa jumlah Badak sumatera saat ini kurang dari 80 individu di alam.

Badak sumatera memiliki masa hidup rata-rata antara 32 hingga 35 tahun. Karena ukurannya yang lebih kecil, berat badan badak bercula dua ini juga lebih kecil yakni antara 800-2000 kilogram. Satwa langka ini merupakan hewan soliter yang makan buah-buahan, ranting, daun, dan semak-semak.

Baca juga: Cegah Perdagangan Ilegal Satwa, KLHK Perketat Penjagaan dan Kebijakan

3. Owa Hainan




Satwa dengan nama ilmiah Nomascus hainanus ini adalah primata sekaligus mamalia paling langka di dunia. New England Primate Conservancy mencatat jumlah Owa hainan di dunia hanya ada 30 individu saja.

Pada tahun 1950-an, populasi primata ini kurang lebih 2000 individu. Namun, perburuan dan hilangnya habitat membuat Owa Hainan menjadi semakin langka. Dalam rentang waktu antara tahun 1960 hingga 1980, diperkirakan ada setidaknya 100 Owa hainan mati karena diburu. Satwa ini dibunuh untuk diambil daging dan tulangnya. Saat ini populasi yang tersisa hanya ada di Bawangling National Nature Reserve yang ada di Pulau Hainan, China.

Owa hainan memiliki kaki dan lengan yang panjang. Beratnya antara 5,8-10 kilogram. Tidak ada perbedaan yang sangat signifikan antara berat Owa hainan jantan dan betina.

4. Vaquita




Pernah mendengar atau membaca tentang Vaquita (Phocoena sinus)? Ini adalah mamalia laut paling langka di dunia. Posisinya sudah di ujung tanduk menuju punah. WWF menyebutkan populasinya hanya sekitar 10 individu saja. Habitatnya ada perairan yang berada di wilayah utara Telur California.

International Committee for the Recover of the Vaquita (CIRVA) melaporkan data yang kurang lebih sama. Menurut laporan CIRVA, pada tahun 2018 hanya ada 6 hingga 22 Vaquita yang tersisa. Jumlah itu menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan. Pada tahun 1997, jumlahnya diperkirakan 600 individu.

Jangan salah membayangkan, mamalia laut yang satu ini ukurannya tidak besar. Panjangnya rata-rata 144 sentimeter dan beratnya rata-rata 46,5 kilogram. Warna tubuhnya abu-abu dan yang menjadi khasnya ialah lingkaran hitam pada mata. Vaquita yang tinggal di perairan dangkal sangat menyukai cumi-cumi dan ikan-ikan kecil sebagai makanannya.

5. Labi-labi Raksasa Tempurung Lunak




Jangankan 100 individu, jumlah Labi-labi raksasa tempurung lunak (Rafetus swinhoei) tidak sampai puluhan. Mengutip dari laman BBC, hanya ada tiga yang hidup di Bumi. Satu pejantan hidup di kebun binatang Suzhou, China dan dua yang lainnya hidup di alam di Hanoi, Vietnam.

Dulunya Labi-labi raksasa tempurung lunak mudah ditemui di perairan tawar di China dan Vietnam bagian utara. Namun, perburuan liar serta rusaknya habitat menjadikan spesies ini semakin sulit ditemukan. Ilmuwan sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah punahnya satwa ini. Inseminasi buatan telah beberapa kali dilakukan tetapi tidak ada hasilnya.

Spesies langka ini termasuk memiliki ukuran tubuh yang besar. Panjang keseluruhannya bisa mencapai 100 sentimeter dengan lebar tubuh sekitar 70 sentimeter. Beratnya antara 70-100 kilogram.

Tags :
owa Badak jawa labi-labi vaqita badak sumatera
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25