Akankah Macan Tutul Jawa Bernasib Sama Seperti Harimau Jawa?

Gardaanimalia.com - Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) adalah salah satu spesies kucing besar yang masuk dalam kategori satwa dengan tingkat ancaman kepunahan tinggi. Satwa ini menjadi karnivora besar terakhir yang tersisa di Jawa setelah kepunahan harimau jawa. Meski populasinya kian menurun, konflik antara manusia dengan satwa dilindungi ini masih terus ada.
Save the Indonesia Nature and Threatened Species (Sintas) mencatat setidaknya terjadi 87 konflik macan tutul jawa dengan manusia selama periode 2008-2020. Akibat dari konflik tersebut, setidaknya 29 individu terpaksa harus dievakuasi. Bahkan, ada yang kemudian mengalami cacat permanen. Sintas juga mencatat 18 macan tutul jawa yang mati karena konflik.
Hilangnya habitat menjadi salah satu penyebab tingginya konflik antara satwa dan manusia sekaligus menjadi ancaman. Peneliti ahli utama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Hutan, Prof. Ris. Dr Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa saat ini satwa yang masuk dalam famili ‘Felidae’ ini hidup dengan habitat yang padat yakni 332 jiwa per kilometer persegi.
Senada dengan Hendra, Erwin Wilianto yang merupakan Pendiri Yayasan Sintas, mengungkapkan bahwa pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat di Pulau Jawa menjadi faktor utama yang memicu terjadinya konflik satwa dan manusia.
Baca juga: Urgensi Penerapan Sanksi Pemulihan Bagi Pelaku Kejahatan di Revisi UU Konservasi
"Pertumbuhan manusia jelas meningkatkan kebutuhan akan ruang. Luas hutan di Pulau Jawa yang tadinya hampir memenuhi daratan Jawa, kini tinggal sekitar 24 persen saja," ungkapnya sebagaimana dikutip dari laman Kumparan, Kamis (1/4/2021).
Selain penyempitan hutan, Erwin juga menyebut tentang ternak warga di sekitar kawasan hutan. Selama ini banyak sekali kasus-kasus satwa liar yang memangsa ternak warga. Ini terjadi karena sumber daya di dalam hutan. Ternak adalah alternatif pakan bagi hewan karnivora.
Dikutip dari laman Indonesia.go.id, macan tutul jawa bahkan sudah mengalami kepunahan lokal. Dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 1998 sampai 2008, tercatat adanya kepunahan lokal macan tutul jawa di 17 lokasi yang berbeda. Sebagian besar lokasi kepunahan adalah kawasan hutan produksi. Jika penyempitan area hutan dan konflik terus terjadi, bukan tidak mungkin satwa dengan nama latin Pathera pardus melas ini punah seperti harimau jawa.
Ancaman lain juga datang dari perburuan. Macan tutul jawa yang mati diburu dan diperdagangkan, ada 19 individu dalam kurun waktu 2007-2019.((Adhiasto DN, Wilianto E, Wibisono HT. (2020) Uncover the unrevealed data: the magnitude of Javan leopard removal from the wild, CATnews No. 71. 2020, IUCN/SSC Cat Specialist Group.) Menurut IUCN, status satwa ini juga sudah Kritis (Critically Endangered). Itu artinya hanya satu langkah lagi menuju kepunahan di alam liar.

Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
15/04/25
Primata Berbisa Dievakuasi dari Permukiman di Kabupaten Kuningan
24/02/25
Elang hingga Landak Jawa Dilepasliarkan di Pegunungan Sanggabuana
20/02/25
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
15/02/25
Perjalanan Panjang 10 Kukang Jawa menuju Kehidupan Liar
26/10/24
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar

Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur

Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado

Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana

Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi

Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa

Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh

FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi

Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
