Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Alih Fungsi Lahan Picu Konflik Satwa dengan Warga

2084
×

Alih Fungsi Lahan Picu Konflik Satwa dengan Warga

Share this article
Alih Fungsi Lahan Picu Konflik Satwa dengan Warga
Harimau sumatera yang ditemukan mati di Aceh Selatan. Foto: Forum Konservasi Leuser

Gardaanimalia.com – Kelestarian satwa-satwa liar di Aceh terus terancam karena adanya alih fungsi lahan yang tidak terkontrol. TM Zulfikar yaitu koordinator Yayasan Ekosistem lestari di Aceh mengatakan alih fungsi lahan, seperti kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi ancaman bagi kelestarian satwa-satwa liar dilindungi.

Dilansir dari Antaranews.com, Zulfikar selaku pegiat lingkungan hidup di Banda Aceh menjelaskan bahwa selain terus mengancam kelangsungan hidup satwa dilindungi, kegiatan alih fungsi lahan juga menyebabkan konflik antara satwa dan manusia. Konflik tersebut tentunya merugikan kedua pihak baik satwa maupun manusia.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Manusia berpotensi kehilangan mata pencaharian karena lahan pertanian dirusak sedangkan satwa seringkali berhadapan dengan kematian. Padahal satwa juga berperan untuk menjaga kelangsungan ekosistem. Zulfikar menambahkan bahwa hutan Aceh adalah habitat yang tepat bagi sejumlah satwa seperti gajah, orang utan, harimau, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kelestarian habitat ini juga harus dijaga untuk mencegah kepunahan satwa.

Baca juga: Habitatnya Pernah Terancam Punah, Apa Kabar Kuda Laut Sekarang?

Sayangnya, praktik penebangan liar dan alih fungsi lahan mempersempit area tersebut sehingga keselamatan satwa-satwa tersebut semakin terancam. Hal ini akhirnya juga memaksa satwa untuk mencari makan di luar hutan dan mendekati pemukiman warga. Salah satunya adalah peristiwa tragis yang menimpa tiga ekor harimau di Aceh pada Agustus lalu, tiga ekor harimau yang mati terjerat ini diduga pergi ke dekat pemukiman warga untuk mencari mangsa.

Menurut Zulfikar yang juga merupakan mantan Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Atau WALHI Aceh, alih fungsi lahan yang masif ini harus dikontrol pemerintah melalui penegakan hukum yang tegas. Konflik antara satwa dan manusia ini harus segera diselesaikan. Hal ini bukan hanya untu keselamatan manusia tetapi juga untuk menjaga kelangsungan hidup satwa di habitatnya.

“Apalagi, sebagian satwa liar dilindungi tersebut sudah masuk kritis. Jadi kedua belah pihak harus terselamatkan,” tegasnya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments