Anak Tapir Mati Diduga Gangguan Pencernaan
Bayu Nanda
2023-03-30 10:44:153 min read

Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.
Gardaanimalia.com - Anak tapir tenuk yang diselamatkan oleh warga Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuansing kini tak dapat bertahan hidup.
Satwa berusia tiga bulan itu mati pada Senin (27/3/2023) usai mendapat perawatan selama empat hari di kandang transit BBKSDA Riau.
Kabar sedih ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau M. Mahfud, Rabu (29/3/2023) dilansir dari Go Riau.
"Kamis malam, 23 Maret 2023, bayi satwa sampai di Kantor BBKSDA Riau setelah dievakuasi dari Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuansing," ungkap Mahfud.
Sebelumnya, anak tapir tenuk dengan jenis kelamin betina itu ditemukan warga dalam kondisi tubuh terlihat agak kurus dan terjebak dalam sebuah lubang.
Warga Beri Kental Manis pada Tapir, Harusnya Tak Boleh
Warga sempat amankan hewan dilindungi itu selama satu minggu di rumah. Menurur warga itu, bayi satwa sempat diberi kental manis saat dirawat.
Kemudian, baru warga melapor temuan satwa ke Balai Taman Nasional Tesso Nilo. Informasi itu lalu diteruskan ke BBKSDA Riau. Tim medis yang dapat laporan lantas periksa kondisi satwa.
Pemberian susu kental manis mestinya tak boleh sebab kadar gula terlalu tinggi. Dari hal itu, diduga mulai ada gangguan pencernaan.
Setelah tinggal di kandang transit, diet pakan segera diubah. Namun, pada Minggu (26/3/2023), mamalia itu mulai memperlihatkan gejala turun nafsu minum susu hingga Senin pagi.
Tim medis lekas kasih perawatan intensif, salah satunya dengan beri cairan infus. Akan tetapi, bayi tapir sudah mengembuskan napas terakhir, Senin (27/3/2023) pukul 11.45 WIB.
"Tim medis segera melakukan nekropsi dengan hasil diduga penyebab kematian karena infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis) dan infeksi hepar," terang anggota medis Rini.
Ia jelaskan bahwa penyakit itu bisa karena adanya penurunan imunitas, utamanya pada bayi yang tidak menerima asupan ASI dari sang induk.
Terlebih, tambah Rini, stres menyebabkan penyakit mudah menyerang dan sistem pencernaan terganggu, termasuk pada organ hati.
Jasad hewan dengan nama latin Tapirus indicus itupun lalu dikubur di areal kandang transit.
Tags :
satwa liar klhk BBKSDA riau tapir hewan dilindungi Tapirus indicus tapir tenuk conservation
Writer: Bayu Nanda
Pos Terkait

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
02/05/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
16/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
14/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25Pos Terbaru

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25Bacaan Populer
Baca berita terbaru seputar satwa liar di sini

1
Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia
09/03/20
2
Pemilik Kura-kura Impor yang Ditangkap Tipidter Bareskrim Mabes Polri Dijerat UU Karantina Hewan
01/08/18
19904
3
Selundupkan Murai Batu ke Malaysia, Patrum Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda 100 juta
11/10/19
17247
4
5 Jenis Burung Takur Dilindungi di Indonesia yang Masih Diperdagangkan
15/04/21
17156
5
Kenali Jenis Otter yang Tidak Boleh Dipelihara di Indonesia
10/12/20
15976
6
Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang
03/08/21
15495
7
Kejanggalan Penangkaran Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad
14/01/20
14544
8
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P106 Tahun 2018
30/01/19
14233
9
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
13539
10
Binturong, Musang Besar yang Menjadi Spesies Kunci Ekosistem
07/12/18
12483