Berita  

Terperangkap dalam Lubang, Bayi Tapir Diselamatkan Warga

Bayi tapir yang ditemukan warga dan dievakuasi BBKSDA Riau. | Foto: Dok. BBKSDA Riau
Bayi tapir yang ditemukan warga dan dievakuasi BBKSDA Riau. | Foto: Dok. BBKSDA Riau

Gardaanimalia.com – Seekor tapir ditemukan oleh warga bernama Tompul di Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Tompul menemukan satwa yang masih bayi itu terperangkap dalam lubang. Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar.

“Bayi tapir ditemukan terperangkap di dalam lubang. Menurut keterangan warga, diduga anak tapir ditinggal oleh induknya,” ujar Andi, Jumat (24/3/2023) dilansir dari Kompas.

Setelah ditemukan, Tompul sempat merawat satwa bernama latin Tapirus indicus selama satu minggu di rumah warga. Kemudian, Ia melapor ke Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

“Pihak Balai TNTN selanjutnya melaporkan ke BBKSDA Riau untuk penyelamatan bayi tapir ini,” lanjut Andri.

Petugas BBKSDA Riau lalu lakukan evakuasi dan membawa satwa ke kandang transit BBKSDA Riau di Pekanbaru, Kamis (23/3/2023).

Usai melalui proses pemeriksaan, diketahui satwa berusia tiga bulan dengan jenis kelamin betina. Andri menuturkan, seusia itu, anak satwa seharusnya masih dalam masa menyusui.

“Kondisi fisiknya agak kurus. Namun, dalam keadaan sehat dan masih menunjukkan tanda-tanda yang normal,” jelas Andri.

Ia sampaikan terima kasih kepada warga Desa Gunung Melintang atas usaha selamatkan mamalia ini. BKSDA nanti akan lepas liarkan jika kondisi satwa dipastikan baik.

Masuk Daftar Dilindungi, Tapir Tak Luput dari Ancaman

Andri juga ingatkan, “Tapir menjadi salah satu satwa langka dan dilindungi di Indonesia dan International Union for Conservation of Nature (IUCN)”.

BACA JUGA:
Tiga Gajah Liar di Pekanbaru Riau Dipasangi GPS Collar

Menurut daftar merah IUCN, satwa dengan tubuh khas warna putih dan hitam ini punya status terancam (endangered).

Ancaman primer yang dihadapi satwa dilindungi ini adalah deforestasi dan perburuan yang semakin naik. Konversi habitat menjadi kebun sawit turut menjadi faktor penurunan populasi.

Populasi satwa tidak diketahui secara pasti, tapi diperkirakan hanya tersisa sekitar 400-500 individu tapir dewasa di Pulau Sumatra.

votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments