Dalam Kondisi Terluka, Harimau Masuk Perangkap BKSDA

Gardaanimalia.com - Seekor harimau sumatera masuk dalam perangkap di Gunung Simpali, Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.
Satwa liar tersebut masuk kandang jebak yang dipasang BKSDA Aceh dalam kondisi luka, pada Sabtu (4/2/2023).
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Nova Suryandaru melalui Kapolsek Kluet Tengah, Ipda Marwazi Lubis mengatakan, tim gabungan telah memasang perangkap sejak Rabu (1/2/2023).
Tim gabungan terdiri dari BKSDA Aceh, TNI-Polri, Taman Nasional Gunung Leuser, KPH Wilayah VI, Forum Konservasi Leuser, Wildlife Conservation Society dan masyarakat.
"Tadi sekitar pukul 04.00 WIB, seekor harimau sumatera telah masuk kandang perangkap," kata Marwazi.
Harimau tersebut kemudian dievakuasi dari hutan melewati sungai dan dibawa ke Kantor Taman Nasional Gunung Leuser di Tapaktuan.
Harimau Mengalami Empat Luka Parah
Menurut salah satu tim medis BKSDA Aceh, Rosa Rika Wahyuni, harimau yang masuk kandang perangkap berjenis kelamin betina.
Satwa dilindungi ini memiliki bobot 51 kilogram dan umur yang diperkirakan 3 hingga 4 tahun. Secara umum kondisi harimau terbilang stabil. Namun, ia memiliki empat titik luka berat pada tubuhnya.
"Tim sudah menangani luka tersebut. Ada empat luka parah dialami harimau dengan kedalaman hingga 10 sentimeter. Kondisi harimau itu kini dalam keadaan baik," kata Rosa, Minggu (5/1/2023).
Adapun titik luka tersebut ada di wajah sebelah kiri, kepala, punggung, dan tubuh bagian belakang.
Rosa menduga, luka itu akibat benda tajam yang didapat karena perlawanan harimau ketika konflik dengan manusia beberapa waktu lalu.
"Dari empat luka tersebut, dua di antaranya luka lama. Sedangkan luka di kepala cukup parah, sudah terlihat tengkoraknya. Begitu juga di wajah kiri, hingga ke tulang," lanjutnya.
Sampel Darah Harimau Sumatera akan Diteliti
Dalam penanganannya, tim medis dari BKSDA Aceh juga mengambil sampel darah kucing besar yang terluka itu untuk diteliti lebih lanjut.
"Kami perlu meneliti perilaku harimau tersebut dengan memeriksa darah apakah terjangkit Canin Distemper Virus (CDV) atau tidak," ucap Rosa.
Rosa mengungkapkan bahwa pemeriksaan CDV dilakukan setelah melihat perilaku harimau yang tidak takut dengan manusia.
Karena harimau biasanya akan menjauh jika ada kehadiran manusia di sekitarnya. Sampel darah yang sudah diambil akan dikirim ke Laboratorium PSSP Bogor untuk pemeriksaan CDV.
Adapun dokter hewan yang ikut menangani harimau sumatera, yaitu Rosa Rika Wahyuni, Anhar Lubis, Zulius Zulkifli, dan Mahmudi.
Sebelumnya, harimau sumatera dikabarkan terlibat konflik yang menyebabkan tiga orang terluka. Salah satu konflik terjadi pada seorang tim patroli kehutanan, Rusdianto, Sabtu (28/1/2023).
Peristiwa berikutnya terjadi pada Rabu (1/2/2023) terhadap warga bernama Amrizal (65) dan Hafifi Yunanda (29) yang merupakan ayah dan anak.
Kedua peristiwa tersebut terjadi di kawasan yang sama, yakni areal Hutan Sampali, Kecamatan Kluet Tengah.
Ketiga korban pun dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.

Menyimpan Siamang, Pelaku Perdagangan Satwa Liar Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
02/05/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
16/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
14/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Menyimpan Siamang, Pelaku Perdagangan Satwa Liar Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
