Dari 52 Paus Pilot yang Terdampar, Hanya 1 yang Selamat

Gardaanimalia.com - Dua dari tiga paus pilot (Globicephala) yang sempat digiring dan dilepaskan ke laut di Jawa Timur ditemukan mati pada Sabtu (20/2/2021). Kapolsek Modung AKP Suwaji menyatakan dua paus tersebut kembali terdampar namun kali ini dalam keadaan mati.
"Keduanya langsung ikut dikubur tadi pagi, Kalau yang satu lagi tidak ikut kembali. Mungkin paus itu sudah lepas sendirian ke laut lepas," papar Suwaji.
Suwaji menambahkan saat ini tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur masih terus memantau kawasan Perairan Bangkalan bersama dengan aktivis satwa. Pemantauan rencananya akan berlangsung selama sepekan.
Sebelumnya, ada 52 paus pilot yang terdampar di Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, Jawa Timur pada Kamis (18/2/2021). Nelayan melihat puluhan paus itu sekitar jam 14.00 WIB.
Ada 49 di antaranya ditemukan sudah mati dan tiga lainnya sempat hidup dan dikembalikan ke laut. Dengan penemuan dua ekor paus yang mati lagi, artinya sudah ada 51 ekor yang mati.
Baca juga: Berjualan Satwa Dilindungi di Facebook, 3 Warga Jatim Ditangkap Polisi
Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Wilayah II Jawa Timur, RM Wiwied Widodo, peristiwa terdamparnya puluhan paus pada Kamis (18/2/2021) merupakan fenomena langka.
"Ini fenomena langka. Biasanya yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor tapi ini sampai satu koloni," ungkap Wiwied.
Penyebab Terdamparnya Puluhan Paus Pilot
Terpisah, Subbag Data Evlap dan Humas BBKSDA Gatut Panggah mengungkapkan penyebab terdamparnya puluhan paus tersebut. Berdasarkan analisis dokter hewan postmortem, pemimpin kelompok koloni mengalami kerusakan sonar.
"Ada kemungkinan paus mengejar mangsa dan memakan ikan yang sebelumnya memakan plankton beracun sehingga paus mengalami keracunan dan terjebak di air surut. Lalu, mereka tidak dapat kembali ke laut lepas," papar Gatut sebagaimana dilansir dari laman Tribunnews.
Selain melakukan nekropsi pada paus, tim dokter juga akan mengambil sampel air untuk mengetahui apakah planton beracun itu ada.
Gatut juga menyebutkan kelompok paus itu bisa saja terdampar karena arus air laut.

Direktur Madiun Umbul Square Diperiksa Polisi Terkait Kasus Penjualan Satwa Dilindungi
17/09/24
Mengenal Madu Pengantin yang Mengudara di Pasuruan
20/08/24
Puluhan Satwa Dilindungi Diamankan di Lumajang
16/07/24
Dinyatakan Sehat, Empat Lutung Jawa Dilepas
28/11/23
BBKSDA Jatim Lepas Liarkan Kucing Kuwuk di Sumenep
09/11/23
39 Burung Asli Papua Jalani Karantina Pascatranslokasi
06/11/23
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
