Di Samping Rumah Warga, Buaya Diduga Mencari Sumber Pakan

Gardaanimalia.com - Dikabarkan, seekor buaya berukuran besar muncul di samping rumah warga di Kelurahan Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Keberadaan satwa liar tersebut diketahui melalui video berdurasi 17 detik. Diduga, satwa merupakan jenis buaya muara (Crocodylus porosus).
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya menerima laporan tersebut pada 5 November 2023.
Akan tetapi, saat dihubungi dan ditanya oleh Garda Animalia apakah saat akan dievakuasi, Ia menjelaskan bahwa satwa tersebut tidak akan dipindahkan.
"Enggak [dievakuasi]. Itu sungai yang lebar. Namanya Sungai Mentaya," jelas Muriansyah kepada Garda Animalia, pada Selasa (7/11/2023).
Sebaliknya, pihak BKSDA justru lebih banyak fokus pada upaya-upaya pencegahan, seperti sosialisasi, pemasangan spanduk, dan anjangsana untuk memberikan pengarahan secara langsung.
Tiga Penyebab Buaya Datang ke Permukiman
Ia juga menyampaikan, ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab satwa muncul di sekitar permukiman. Salah satunya adalah kerusakan habitat.
"Kalau penyebab awalnya, terjadinya kerusakan habitat buaya yang berdampak ke pakan alaminya," kata Muriansyah.
Saat pakan alami sulit didapat, lanjutnya, menyebabkan buaya berpindah mencari wilayah baru hingga tiba ke perairan dekat permukiman.
"Kerusakan [habitat buaya] tadi disebabkan oleh alih fungsi hutan untuk perkebunan dan permukiman," ujarnya menerangkan.
Selain itu, ada penyebab lainnya yang juga diperkirakan memicu buaya datang, yaitu pemeliharaan ternak dan pembuangan bangkai di sekitar sungai.
"Ini yang terus kami sosialisasikan, baik lewat spanduk, media sosial, dan media online. Jangan memelihara ternak di atas atau di tepi sungai. Jangan membuang bangkai binatang dan sampah rumah tangga ke sungai," tegasnya.
Ketiga hal di atas, menurut Muriansyah dapat "mengundang" satwa yang tinggal di muara tersebut datang hingga ke perairan sekitar permukiman.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar terus berhati-hati dan waspada ketika beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat gelap atau malam hari.
"Karena di akhir kemarau dan masuk musim penghujan adalah masa kawin dan bertelur buaya," paparnya.
Ketika musim kawin dan bertelur, satwa itu menjadi lebih sensitif, agresif sehingga mudah menyerang dan menjadi lebih sering menampakkan diri.

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
14/04/25
BKSDA akan Lepas Liarkan Buaya yang Dititipkan di Cimory
21/02/25
Dikira Biawak, Warga Klaten Temukan Buaya saat Setrum Ikan
14/10/24
Ditangkap Warga, Buaya 4 Meter Diamankan di Kantor Polisi
13/10/24
Muncul di Sungai, Buaya di Sungai Wailela Ditembak Aparat
13/10/24
Nelayan di Singkil Selamat dari Terkaman Buaya
10/10/24
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
