Dipicu Musim Panen, Beruang Masuk Permukiman

3 min read
2022-09-29 20:03:46
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Konflik beruang madu (Helarctos malayanus) di Kota Pagaralam dan sekitarnya yang terjadi belakangan ini disebut karena dipicu musim panen durian.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan Wilayah II Lahat, Martialis Puspito.

Ia menjelaskan, bahwa konflik sudah terjadi sekitar dua pekan terakhir di bulan September. Di mana merupakan periode berlangsungnya panen durian di daerah setempat.

Selama dua minggu tersebut, pihak BKSDA telah menerima cukup banyak laporan dari warga Kota Pagaralam dan sekitarnya termasuk Kabupaten Lahat.

Ujar Martialis, dalam laporan itu masyarakat mengaku sering mendapati jejak beruang madu di sekeliling perkebunan milik mereka.

"Terbaru, bahkan sekitar dua hari yang lalu ada seekor beruang masuk ke rumah warga di Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam untuk mencari makan," ungkapnya, Rabu (28/9) dilansir dari Antara.

Karena, lanjut Martialis, diketahui rumah tersebut ada menyimpan hasil panen durian. Selain itu, permukiman warga juga berdekatan dengan kawasan hutan lindung.

Secara peta kontur, jelasnya, konflik warga dengan beruang di dua daerah tersebut sangat mungkin terjadi. Karena sebagian besar masih merupakan hutan lindung yang menjadi habitatnya.

Akan tetapi, menurutnya, salah satu indikator utama satwa liar keluar kawasan dan menyasar permukiman penduduk adalah karena masa panen durian yang sedang berlangsung.

"Ya, itu (musim panen durian) salah satu yang memantik beruang madu keluar dari sarangnya. Karena pengamatan kami biasanya mereka paling berada melintas di sekitar kebun warga yang berbatasan dengan hutan," ucapnya.

Konflik Satwa Liar Jadi Atensi BKSDA


Terkait permasalahan ini, Martialis memastikan bahwa pihaknya akan menjadikan laporan konflik satwa liar tersebut menjadi konsentrasi serius BKSDA agar situasi kondusif.

Upaya penanggulangan dilakukan dengan mendirikan papan sosialisasi. Petugas konservasi satwa juga siaga untuk ke beberapa lokasi yang sering ditemukan jejak aktivitas beruang.

Tak hanya itu, pihaknya juga memasang satu unit perangkap besi berikut kamera pengawas, di antaranya di Dusun Sukarami, Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara, dan lokasi sekitar konflik.

"Belum ada yang tertangkap, sehingga alat perangkap itu dipasang sampai dipastikan tidak ada lagi aktivitas beruang di sekitar lokasi. Yang pasti pendampingan kepada warga terus dilakukan oleh BKSDA," tutupnya.

Tags :
satwa liar beruang madu satwa dilindungi beruang perangkap besi perangkap beruang bear
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25