Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Ekspedisi Gunung Sawal Berhasil Rekam 5 Macan Tutul Jawa

460
×

Ekspedisi Gunung Sawal Berhasil Rekam 5 Macan Tutul Jawa

Share this article
Lima individu macan tutul termonitor di Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat. | Foto: Dadang Hermansyah/DetikJabar
Lima individu macan tutul termonitor di Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat. | Foto: Dadang Hermansyah/DetikJabar

Gardaanimalia.com – Kabar baik datang dari ekspedisi Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Lima macan tutul jawa (Panthera pardus melas) berhasil terekam oleh kamera jebak yang dipasang BBKSDA Jawa Barat.

Fakta tersebut disampaikan BKSDA dalam Seminar Hasil Kegiatan Ekspedisi Gunung Sawal yang diadakan di Aula Hotel Priangan, pada Senin (19/12).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Tidak tanggung-tanggung, tim BBKSDA memasang 36 camera trap di 29 stasiun untuk memantau aktivitas satwa dilindungi tersebut.

BBKSDA Jawa Barat juga menggandeng akademisi dari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, ITB, Tim Yayasan Konservasi Cikananga Terpadu, Universitas Siliwangi dan pihak lainnya dalam menjalankan ekspedisi.

Diketahui, ekspedisi berjalan selama dua bulan, yakni sejak September hingga Oktober 2022. Hasil pantauan mengidentifikasi ada 5 ekor Panthera pardus melas yang terekam adalah 2 jantan, 2 betina, serta 1 anak.

“Kalau ada anak berarti hutannya bagus karena macan berkembang biak,” ujar kepala BBKSDA Jawa Barat, Irawan Asaad, Senin (19/12) dilansir dari Detik.

Irawan memperkirakan masih terdapat 2 ekor macan lagi di Suaka Margasatwa Gunung Sawal yang belum tertangkap kamera.

Irawan: Populasi Macan Tutul Jawa Tak Berkurang di Gunung Sawal

Mengulas tahun sebelumnya, pada 2016 pihaknya juga mendapati aktivitas 5 ekor macan tutul. Kemudian pada 2019, didapati 4 ekor macan baru dari 18 camera trap yang dipasang selama 3 bulan di 8 titik.

Sehingga total populasi tercatat berjumlah sembilan ekor. Oleh karena itu, Ia menyimpulkan tidak ada penurunan populasi macan tutul jawa dari tahun-tahun sebelumnya di lokasi ini.

“Jadi kamera dipasang di beberapa titik yang diprediksi macan akan muncul dan terekam di Gunung Sawal yang luasnya 10 ribu hektare. Ternyata di beberapa titik tidak muncul. Sehingga yang terekam ada 5 ekor macan,” jelasnya.

Irawan melanjutkan, 10 ribu hektare luas kawasan memang ideal untuk lima sampai tujuh ekor macan. Jika lebih dari jumlah itu, maka akan terjadi eliminasi secara alami.

Saat ini kondisi hewan buruan juga cukup melimpah. Dengan itu, bisa dipastikan kondisi macan sehat dan dapat berkembang biak.

Sejumlah satwa lain seperti reptil, amfibi, dan burung tak luput dalam pantauan BBKSDA Jawa Barat.

Dirinya menyebut, pendataan seperti ini sangat diperlukan pihaknya untuk membuat dan menyusun strategi pengelolaan Gunung Sawal.

“Hasil ini akan kita diskusikan dengan Pemda. Mengingat di Gunung Sawal ini tidak hanya suaka margasatwa, tapi ada juga hutan produksi dan hutan masyarakat,” pungkas Irawan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments