FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban

Hasbi, Shahnaz D.
3 min read
2025-04-11 09:04:29
Iklan
Ilustrasi: Hasbi

Gardaanimalia.com - Pernahkah kalian menyangka, ada ubur-ubur tak beracun yang hidup di salah satu danau air asin terbesar di dunia?

Ini dia, ubur-ubur di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur!

Terisolasi selama ribuan tahun, ubur-ubur ini telah berevolusi.

Melansir dari Mongabay, Peneliti Terumbu Karang LIPI Suharsono menyebut proses evolusi di danau membuat ubur-ubur hidup dalam habitat yang aman. Rantai makanan yang sederhana akibat tidak adanya predator serta keragaman biota yang rendah membuat ubur-ubur tak lagi membutuhkan alat pertahanan diri. Akibatnya, mereka kehilangan sel knidosit (cnidocyte) yang memiliki organ sekretori untuk mengirimkan sengatan ke organisme lain.

Salah satu jenis yang juga menunjukan evolusi yang mencolok ialah ubur-ubur emas atau yang dikenal juga sebagai ubur-ubur totol.

Melansir dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara, dibandingkan yang ditemui di laut lepas, ubur-ubur emas di Pulau Kakaban telah kehilangan totolnya. Mereka juga tak memiliki lengan dan pigmen biru.

Meski menjadi daya tarik, sepanjang tahun 2024 Pulau Kakaban sebagai wisata ubur-ubur ditutup lantaran hewan ini mulai sulit ditemui. Penyebabnya, diduga akibat penggunaan zat kimia oleh wisatawan yang berenang dari skincare dan body lotion.


Tags :
ubur-ubur Danau Kakaban Kabupaten Berau evolusi
Writer: Hasbi, Shahnaz D.