FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

#pembelasatwaliar
3 min read
2025-04-07 08:27:29
Iklan
Babirusa bukan hasil perkawinan silang antara babi dan rusa. Ia masuk dalam keluarga Suidae atau babi-babian. Namun, kakinya yang ramping serta taringnya tampak seperti rusa.

Gardaanimalia.com - Kawan satwa, pernah dengar soal babirusa belum? Pernahkah kalian berpikir, jangan-jangan satwa endemik ini hasil perkawinan silang antara rusa dan babi?

Sayangnya, jawabannya tidak.

Menurut penelitian Erna Suzanna (1999), babirusa secara genetik lebih dekat dengan babi ketimbang rusa. Secara taksonomi pun, dia masuk keluarga Suidae, alias keluarga babi-babian.

Kenapa namanya ada “rusa”-nya? Murni karena ilusi optik. Meskipun kakinya ramping dan panjang, taringnya yang melengkung mirip ranggah, tapi sejatinya? Yaaa, tetap babi.

Di Indonesia, ada tiga jenis babirusa:

  1. Babirusa tualagngio (Babyrousa babyrussa) – tinggal di Pulau Sulu dan Pulau Buru, berstatus dilindungi.
  2. Babirusa sulawesi (Babyrousa celebensis) – hidup di Pulau Sulawesi, berstatus tidak dilindungi.
  3. Babirusa togean (Babyrousa togeanensis) – ada di Kepulauan Togean, berstatus tidak dilindungi.

Fakta menarik lainnya, taring babirusa dapat terus tumbuh sepanjang hidupnya. Kalau enggak patah dan dibiarkan terus tumbuh tanpa kendali, taring itu bisa melengkung sampai menusuk tengkoraknya sendiri hingga menyebabkan kematian.

Satwa endemik ini gemar berendam untuk menjaga suhu tubuh dan menghindari gangguan serangga. Berbeda halnya dengan babi, babirusa lebih sering terlihat berkubang di air yang agak bersih. 

Karena kegemarannya berkubang, dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB, Abdul Haris Mustari mengatakan bahwa satwa ini menyukai kawasan hutan yang memiliki aliran sungai, rawa, dan cerukan-cerukan air.

Ia merupakan omnovira, makanannya meliputi buah, daun, rumput dan invertebrata kecil. 

Masa hidup mamalia in dapat mencapai 23 sampai 24 tahun. Betina maupun jantan masuk fase dewasa pada usia 5 sampai 10 bulan. 

Masa kehamilan betina sekitar 155 sampai 158 hari dengan jumlah anak setiap melahirkan satu sampai dua ekor. 



Sumber: 

  1. Instagram Indonesian Wildlife
  2. Mengapa Satwa Endemik Sulawesi ini Bernama Babirusa? Mongabay.

Tags :
babirusa Babyrousa sp Sulawesi satwa endemik
Writer: #pembelasatwaliar