Gajah Sumatera Mati, Hasil Nekropsi Belum Diketahui

Gardaanimalia.com - Jeni, seekor gajah sumatera ditemukan mati setelah tiga hari dipasangi alat sistem pemosisi global atau GPS oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
Mengutip dari Kompas, penyebab kematian satwa liar tersebut belum diketahui. Karena hingga Senin (18/7), pihak BKSDA Jambi masih menunggu hasil uji sampel organ atau nekropsi yang tak kunjung keluar.
Sebelumnya, alat GPS collar dipasang di leher Jeni pada 29 Juni 2022 yang berlokasi di ekosistem Hutan Harapan, Jambi. Pemasangan kalung GPS itu bertujuan untuk memantau pergerakan sang gajah.
Namun, selang dua hari setelah pemasangan GPS, tim mendapati pergerakan gajah sumatera terlihat statis. "Gajah itu hanya bergerak sekitar 50 meter dari posisinya terdahulu," kata Manajer Perlindungan Hutan Harapan, TP Damanik.
Lantaran merasa curiga mendapati pergerakan Jeni yang statis itu, tim dokter dari BKSDA Jambi pun berupaya untuk mendatangi kembali lokasi gajah tersebut.
Ketika tiba di sana, tim menemukan Jeni dalam kondisi yang sudah tampak lemah. Tim dokter kemudian berupaya memberi obat-obatan kepada Jeni.
Akan tetapi, upaya tersebut tak berhasil. Gajah Jeni akhirnya mati pada 2 Juli 2022 dan langsung dikuburkan setelah tim mengambil sejumlah sampel organ tubuh gajah untuk diperiksa di laboratorium.
Manik mengatakan, bahwa sebelum memasangkan kalung GPS, tim dokter BKSDA Jambi menembakkan bius ke gajah Jeni untuk mempermudah pemasangan alat tersebut.
Sebelum melakukan pembiusan terhadap Jeni, ujar Manik, tim memang tidak mengecek terlebih dahulu kondisi kesehatan gajah karena Jeni merupakan gajah liar.
Usai dilakukan pembiusan, gajah berada dalam kondisi setengah sadar. Tim kemudian memasang kalung GPS pada leher gajah sumatera tersebut.
Setelah itu, tim menyuntikkan antidot untuk menghilangkan efek bius. Tak lama setelah diinjeksi antidot, gajah Jeni pun kembali bangun dan menjelajah hutan.
Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Jambi, Teguh Sriyanto membenarkan Jeni mati setelah dipasangi kalung GPS. Menurutnya, kematian Jeni bukan karena konflik dengan manusia.
Meski begitu, Teguh mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian satwa dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatrensis tersebut karena masih menunggu hasil uji laboratorium.
Kemungkinan kaitan pemasangan kalung GPS dan kematian gajah Jeni juga masih perlu didalami. "Hasil uji laboratoriumnya belum keluar," ucapnya.

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
02/05/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
16/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
14/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
