Gajah Sumatera Mati, Hasil Nekropsi Belum Diketahui

3 min read
2022-07-19 16:49:19
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Jeni, seekor gajah sumatera ditemukan mati setelah tiga hari dipasangi alat sistem pemosisi global atau GPS oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

Mengutip dari Kompas, penyebab kematian satwa liar tersebut belum diketahui. Karena hingga Senin (18/7), pihak BKSDA Jambi masih menunggu hasil uji sampel organ atau nekropsi yang tak kunjung keluar.

Sebelumnya, alat GPS collar dipasang di leher Jeni pada 29 Juni 2022 yang berlokasi di ekosistem Hutan Harapan, Jambi. Pemasangan kalung GPS itu bertujuan untuk memantau pergerakan sang gajah.

Namun, selang dua hari setelah pemasangan GPS, tim mendapati pergerakan gajah sumatera terlihat statis. "Gajah itu hanya bergerak sekitar 50 meter dari posisinya terdahulu," kata Manajer Perlindungan Hutan Harapan, TP Damanik.

Lantaran merasa curiga mendapati pergerakan Jeni yang statis itu, tim dokter dari BKSDA Jambi pun berupaya untuk mendatangi kembali lokasi gajah tersebut.

Ketika tiba di sana, tim menemukan Jeni dalam kondisi yang sudah tampak lemah. Tim dokter kemudian berupaya memberi obat-obatan kepada Jeni.

Akan tetapi, upaya tersebut tak berhasil. Gajah Jeni akhirnya mati pada 2 Juli 2022 dan langsung dikuburkan setelah tim mengambil sejumlah sampel organ tubuh gajah untuk diperiksa di laboratorium.

Manik mengatakan, bahwa sebelum memasangkan kalung GPS, tim dokter BKSDA Jambi menembakkan bius ke gajah Jeni untuk mempermudah pemasangan alat tersebut.

Sebelum melakukan pembiusan terhadap Jeni, ujar Manik, tim memang tidak mengecek terlebih dahulu kondisi kesehatan gajah karena Jeni merupakan gajah liar.

Usai dilakukan pembiusan, gajah berada dalam kondisi setengah sadar. Tim kemudian memasang kalung GPS pada leher gajah sumatera tersebut.

Setelah itu, tim menyuntikkan antidot untuk menghilangkan efek bius. Tak lama setelah diinjeksi antidot, gajah Jeni pun kembali bangun dan menjelajah hutan.

Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Jambi, Teguh Sriyanto membenarkan Jeni mati setelah dipasangi kalung GPS. Menurutnya, kematian Jeni bukan karena konflik dengan manusia.

Meski begitu, Teguh mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian satwa dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatrensis tersebut karena masih menunggu hasil uji laboratorium.

Kemungkinan kaitan pemasangan kalung GPS dan kematian gajah Jeni juga masih perlu didalami. "Hasil uji laboratoriumnya belum keluar," ucapnya.

Tags :
satwa liar gajah satwa dilindungi jambi gajah sumatera
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25