Gotong Royong Warga Selamatkan Gajah Liar yang Terluka

Gardaanimalia.com - Reje Puting adalah bukti kepedulian warga terhadap satwa liar. Ditemukan tersesat dan terluka di permukiman, seekor gajah liar yang diperkirakan berusia di bawah satu tahun diselamatkan warga.
Penyelamatan yang dilakukan warga tersebut berlangsung hingga akhirnya satwa jalani perawatan intensif di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar.
Warga Desa Pantan Reduk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah menemukan anak gajah dalam kondisi memprihatinkan karena ada beberapa luka di tubuhnya.
Masyarakat pun melakukan perawatan sembari menunggu tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Anak gajah itu diberi nama "Reje Puting".
Pemberian nama tersebut sesuai dengan nama desa tempat gajah ditemukan pertama kali oleh warga. "Reje" yang berarti kepala desa dan "Puting" adalah nama desa yang sekarang dikenal dengan nama Desa Pantan Reduk.
Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza mengatakan, evakuasi anak gajah dari Aceh Tengah itu dilakukan karena kondisi yang tidak kunjung membaik.
"Benar, sudah kita bawa ke PLG Saree karena kondisi matanya ada gangguan. Jadi, perlu penanganan intensif," kata Gunawan, Rabu (29/11/2023) saat dihubungi Garda Animalia.
Gunawan menambahkan, kesehatan fisik anak gajah tersebut mulai membaik, tapi tetap perlu perawatan dan pemantauan kesehatan oleh tim dokter hewan BKSDA Aceh.
Ia juga menyebutkan, pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam upaya mengobati anak satwa lindung itu.
Kronologis Anak Gajah Tersesat
Pada Senin (20/11/2023), masyarakat melaporkan ke pihak BKSDA Aceh terkait anak gajah liar yang masuk kebun masyarakat di Desa Pantan Reduk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Ketua Tim Penanganan Flora dan Fauna (TPFF) Muslim mengatakan, anak gajah tersebut memisahkan diri dari kawanan saat masuk permukiman.
"Ada beberapa luka pada bagian tubuhnya," kata Muslim.
Muslim yang pada saat itu berada di luar Aceh Tengah mendapatkan informasi dari warga terkait keberadaan anak gajah liar yang masuk kawasan warga.
Setibanya di lokasi, Ia dibantu masyarakat melakukan evakuasi dengan membawa anak gajah malang tersebut ke kebun warga agar dapat diobati.
Warga Bergantian Obati dan Mandikan Anak Gajah
Mencari obat alami untuk mengobati luka anak gajah merupakan langkah yang diambil Muslim dan warga. Ia kemudian bertanya ke orang tua di desa, obat luka apa yang biasa digunakan warga untuk mengobati hewan ternak mereka.
"Saya coba tanya ke orang tua obat alami yang biasa digunakan untuk mengobati luka-luka pada hewan," kata Muslim.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Muslim dibantu beberapa warga di sana mencari obat sesuai informasi yang diberikan.
"Daun labu tanah dicampur dengan daun sirih dan kunyit, kemudian ditumbuk lalu dioles pada bagian luka," jelas Muslim.
Ia juga mengatakan, masyarakat di sana secara bergantian membersihkan luka dan memandikan Reje Puting. Meskipun kawanan induk gajah merusak kebun warga, tetapi warga secara gotong royong membantu merawat Reje Puting.
Setiap malam, lanjut Muslim, induk gajah mengunjungi anaknya. Menurutnya, induknya datang untuk menyusui anak gajah yang masih belia itu.
"Setiap pagi kami selalu melihat jejak tapak gajah dewasa di sekitar tempat anak gajah. Kemungkinan adalah kawanan gajah itu menjenguk anaknya," kata Muslim.
Setelah dua hari mendapatkan pengobatan dari masyarakat, tim BKSDA Aceh tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan.
Selain kondisi fisik yang tampak semakin melemah, pergerakan satwa juga tidak menentu karena anak gajah ini bergerak hanya dengan mengandalkan sumber suara saja.
Tim BKSDA Aceh memutuskan untuk mengevakuasi mamalia tersebut ke PLG milik BKSDA Aceh di Saree, Kabupaten Aceh Besar.
Kondisi Terbaru Anak Gajah Liar Reje Puting
Berdasarkan keterangan tim medis BKSDA Aceh yang menangani anak gajah tersebut, kondisi Reje Puting mulai membaik. Terdapat masalah pada penglihatannya sehingga diperlukan penanganan secara intensif.
"Secara umum, kondisi anak gajah mulai membaik," kata drh. Rosa Rika Wahyuni dari BKSDA Aceh, pada Sabtu (2/12/2023).
Pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat dilakukan dua kali sehari. Semua upaya yang dilakukan tim medis mulai menunjukkan progres dengan kembalinya nafsu makan dan stamina anak gajah tersebut.
"Yang menjadi perhatian lebih kita adalah pada bagian penglihatannya. Alhamdulillah saat ini sudah mulai ada respons kedip dan mengalami kemajuan," ucapnya.
Meski demikian, kata Rosa, usia anak gajah yang masih terhitung belia itu membuatnya rentan stres dan turun imunitas tubuh.
"Estimasi kita usia anak gajah ini di bawah satu tahun dan di kondisi tersebut ia sangat butuh asupan susu dari induknya untuk imunitas tubuh," jelas Rosa.

Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi

Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya

Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
