Ini Hasil Diagnosa Anak Gajah Sumatera yang Mati di KBS

Gardaanimalia.com - Praktisi satwa liar dari Tenaga Pakar Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Eksotik dan Aquatik drh Wisnu Pradana menerangkan hasil diagnosa kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) bernama Dumbo.
Sementara ini, kata Wisnu, hasil pemeriksaan ialah anak gajah tersebut mengalami infeksi herpes akut. Dengan ditemukannya pendaraahan pada rongga mulut, serta pendarahan pada seluruh pencernaan.
“Diagnosa sementara ini, karena elephant herpesvirus yang menyerang pada gajah Dumbo,” jelasnya dilansir dari Faktual news.
Selain itu, Wisnu mengatakan bahwa ada seekor gajah bernama Gonzales merupakan koleksi dari Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang juga mengalami penyakit yang sama dengan Dumbo, satwa dilindungi yang mati beberapa waktu lalu.
Sehingga, ujar Wisnu, Gonzales si gajah langka tersebut sedang menerima penanganan lebih lanjut. “Gonzales saat ini ada penyakit juga yang di duga sama. Jadi sekarang dia sedang diinfus” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa di Indonesia elephant herpesvirus pertama kali terjadi pada Medio 2010. Yang mana pada saat itu, gajah-gajah yang berada di Waykambas juga terdeteksi virus mematikan tersebut.
“(Tahun) 2010 lalu pernah terjadi di Waykambas, dan ini masuk ke Surabaya,” ucap Wisnu.
Mengenai permasalahan itu, ia pun meminta lembaga konservasi agar memerhatikan kondisi dan kandang gajah. Karena menurutnya, bisa jadi virus juga terbawa oleh manusia.
“Ini yang perlu diperhatikan kondisi fisiknya dan juga kandang gajah” pungkas Wisnu.
Terkait kematian anak gajah sumatera itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama praktisi satwa liar pun melakukan peninjauan di KBS guna menelisik kematian satwa dilindungi tersebut, Rabu (22/12).
Kedatangan pihaknya ke KBS, ujar Desy Satya Chandradewi, Kepala Seksi Pengawetan Eksitu KLHK ialah untuk melakukan pengecekan dan memastikan kelayakan di sekitar kandang.
“Ini masih kami selidiki karena kematian gajah dari diagnosa sementara karena adanya virus herpes pada gajah,” kata Desy Satya Chandradewi.
Virus langka itu dinilai memiliki tingkat penularan yang terbilang sering, utamanya ke gajah-gajah yang masih berusia muda. Apalagi ketika sedang musim penghujan.
Untuk itu, ujar Desy Satya Chandradewi, pihaknya meminta manajemen KBS untuk melakukan perbaikan lingkungan di area sekitar kandang.
“Langkah selanjutnya kita memperbaiki lingkungan di KBS. Termasuk interaksi pengunjung dengan gajah yang muda,” ungkapnya.
Ia juga menyarankan agar gajah-gajah yang masih berusia muda itu sebaiknya dikarantina. “Jadi kita isolasi dulu agar tidak berinteraksi ke manusia. Kalau berdasarkan studi umur rentan terkena virus yakni bayi dan umur 10 tahun,” jelasnya.

Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah
03/10/24
Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!
24/09/24
Gajah Liar Diduga Cari Makan ke Musi Rawas Utara
05/08/24
Gajah Sumatra: si Kecil Penghuni Baru PKG Riau
09/04/24
Kronologi Kematian Anak Gajah dengan Kaki Terlilit Nilon
30/11/23
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
