Kawanan Gajah Terobos Permukiman, Konflik Kembali Terjadi

Gardaanimalia.com - Kawanan gajah lalu-lalang di kawasan hutan dekat permukiman warga Dusun Pantan Jerik, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Khawatir kawanan satwa yang berjumlah sekitar 20 ekor tersebut masuk permukiman, warga lakukan penjagaan dan patroli di malam hari.
"Sudah satu bulan kami jaga malam. Agar mewaspadai gajah masuk ke permukiman," jelas Muslim, salah satu warga Dusun Pantan Jerik, pada Rabu (16/11).
Meski demikian, saat ini satwa dilindungi tersebut diketahui sudah mulai masuk perkebunan warga setempat. Sehingga mengakibatkan kebun mengalami kerusakan.
Dia melanjutkan, BKSDA bersama CRU DAS Peusangan telah datang ke lokasi kejadian. Namun, satwa belum berhasil masuk hutan. sementara tim sudah kembali karena kehabisan alat pengusir berupa mercon.
Menanggapi hal itu, Kepala BKSDA Aceh, Agus Irianto mengatakan bahwa tim tidak meninggalkan lokasi dan tetap bertanggung jawab atas penerobosan kawanan gajah.
Kasus serupa juga terjadi di Bener Meriah, sehingga tim BKSDA dengan personel terbatas harus melakukan pergantian tugas. Agus menjelaskan diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menyelesaikan masalah.
"Kita tetap bertanggung jawab. Karena layaknya penanganan dilakukan lintas sektoral, bersama para pihak. Mulai dari pusat, Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tengah maupun Bener Meriah".
Tim BKSDA mengamati dan menduga perusakan hutan serta penebangan liar masih terjadi di dalam kawasan hutan, baik di Karang Ampar maupun beberapa lokasi di Bener Meriah.
Menurutnya, perusakan hutan memicu munculnya interaksi negatif antara manusia dan gajah. Itu menyebabkan, sangat mungkin kawanan satwa liar masuk permukiman. Terlebih, lokasi tersebut merupakan area lintasan gajah.
"Pengelolaan kawasan hutan bukan kewenangan kita, seperti ada penebangan hutan, ada perusakan hutan. Karena kalau hutan terganggu, kita juga semua akan kesulitan," sambung Agus.
Oleh karena itu, Ia berharap keikutsertaan para pihak dalam menangani konflik satwa liar dan manusia, baik sebelum maupun sesudah itu terjadi.
Konflik Gajah dan Manusia Menjadi Kasus Berulang di Aceh
Beberapa hari lalu, kawanan gajah juga terobos permukiman warga di Gampong Alue Calong, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Senin (14/11).
Kapolres Pidie, AKBP Padli melalui Kapolsek Tangse, Ipda Aidil Saputra, membenarkan kejadian tersebut.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kawanan gajah menggondol sekitar lima karung padi milik warga bernama Pak Gadeng.
Selain itu, satwa dilindungi yang diperkirakan berjumlah tiga puluh ekor itu menumbangkan dan memakan batang pohon kelapa dan sagu milik warga.
"Tanaman yang dirusak itu memang jenis tanaman yang menjadi makanan dia. Seperti batang kelapa dan batang sagu. Mereka juga memakan buah durian yang jatuh," jelas Aidil.
Tim sudah melakukan peninjauan ke tempat gangguan satwa tersebut, tepatnya di Gle Rheu Paya Busu, Gampong Alue Calong.
Dalam proses peninjauan lokasi, tim gabungan yang terdiri dari Polsek Tangse, Koramil 16 Tangse, tim CRU Mila, serta masyarakat mengecek tanaman warga yang dirusak satwa dilindungi tersebut.
"Kawanan gajah ini diprediksi akan kembali untuk memakan sisa makanan yang ditinggalkan di Gampong Alue Calong," ujar Aidil.
Selain itu, untuk menindaklanjuti kasus gangguan satwa liar tersebut, Aidil mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BKSDA Aceh. Upaya ini dilakukan untuk menghalau satwa dari kawasan penduduk.

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
19/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
18/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
15/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
