Kijang Emas, Satwa Langka yang Dikhawatirkan Sudah Punah

3 min read
2021-08-20 15:30:09
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com – Kijang emas (Muntiacus atherodes) menjadi hewan yang langka bahkan keberadaannya tidak bisa dipastikan masih ada atau sudah punah. Dalam situs IUCN, satwa ini tercatat dalam status near threatened dengan tren populasi menurun. Di Indonesia, spesies langka ini juga masuk dalam daftar jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018.

Dalam buku yang berjudul “Melawan Ancaman Punah Hewan Langka” seperti dikutip Gardaanimalia.com, keberadaan hewan dengan nama latin Muntiacus atherodes yang hidup di Kalimantan ini dikhawatirkan sudah punah. Pada 2 Desember 1989, pernah ditemukan tiga ekor kijang emas yang mati, satu ekor jantan dan dua ekor betina di Bukit Suharto, Kalimantan Timur. Penyebab kematiannya ialah terjebak tali jerat pemburu.

Kijang emas memiliki kebiasaan selalu menjauh dari lingkungan manusia. Satwa ini seolah menjadi dongeng karena memang susah untuk dijumpai di hutan-hutan Kalimantan. Seorang pakar animalia liar dari Fakultas Kehutanan IPB pernah menjumpai kijang jenis ini dua tahun yang lalu di kawasan hutan lindung saat dirinya sedang menggarap proyek inventarisasi satwa liar.

Baca juga: 4 Fakta Baru Terkait Kasus Gajah yang Kepalanya Dipenggal

Satwa ini memiliki ciri-ciri yang khas, diantaranya berbadan ramping, bulunya kuning keemasan, bulu dada dan perutnya putih bersih seperti kapas, dan tanduknya tidak bercabang. Satwa yang juga sering disebut kijang kuning ini memiliki usia hidup sampai lima belas tahun, sama dengan keluarga kijang lainnya. Untuk kemampuan berkembangbiaknya, satu induk hanya mampu melahirkan satu hingga dua ekor dalam dua tahun. Kijang jenis ini jarang terlihat bergerak dalam kelompok besar.

Berbeda dengan kijang merah yang sering bergerak pada malam hari, kijang emas lebih aktif pada siang hari. Inilah faktor yang mempermudah kijang kuning untuk menjadi santapan bagi hewan yang menjadi musuh alamiahnya, seperti macan dahan. Namun, seorang pakar animalia liar dari IPB tidak dapat memastikan “pemangsa” apa yang benar-benar mengancam hewan ini dan menyebabkan populasinya merosot.

Keberlangsungan hidup kijang emas ini turut terancam dari para pemburu. Pada tahun 2018 silam, Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan memasang enam kamera untuk memantau keberadaan hewan langka ini. Namun, keberadaannya belum dapat dipastikan.

Tags :
kalimantan kijang kuning Kijang emas
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25