Kurus dan Sakit, Gajah Liar Sumatera Masuk Perkebunan Sawit

Gardaanimalia.com – Seekor gajah liar sumatera masuk perkebunan sawit warga di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Pontian Mekar (SP4), Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indagiri Hulu.
Hal tersebut diterima Tim Seksi Konservasi Wilayah I, Pangkalan Kerinci melalui laporan dari anggota Intel Kodim 0302 Indagiri Hulu pada Kamis (21/10). Dilaporkan juga bahwa satwa tersebut dalam kondisi sakit.
Plt. Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara dalam keterangannya mengatakan, informasi gajah liar pertama kali terlihat oleh warga setempat hingga dilaporkan kepada petugas Intel Kodim 0302 Indagiri Hulu yang selanjutnya diteruskan ke pihak BKSDA Riau.
Tim Resort Kerumutan Selatan kemudian segera diturunkan ke lokasi dalam upaya pengecekan dan mitigasi pada Jumat (22/10), sekaligus berkoordinasi dengan Kades Potian Mekar serta masyarakat setempat.
“Di lokasi, tim menemukan seekor gajah liar dewasa betina yang kurus dan dalam kondisi lemas," terang Fifin melanjutkan.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, ditemukan sebanyak 4 batang pohon sawit yang telah dimakan satwa tersebut namun dimuntahkan kembali.
Tim segera melaporkan hasil investigasi lapangan sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi, termasuk gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) tersebut.
Selanjutnya, tim medis BBKSDA Riau yang berkoordinasi dengan Balai TNTN turun ke lokasi guna melakukan tindakan medis.
Sementara itu, tim di lapangan bersama masyarakat turut melakukan penjagaan dan pemantauan terhadap satwa liar yang dilindungi tersebut.
Setelah dilakukan pembiusan dan identifikasi, tim gabungan BBKSDA Riau dan Tim Balai TNTN melakukan pengobatan, Sabtu (23/10).
Dari hasil identifikasi, diketahui gajah sumatera tersebut berjenis kelamin betina, umur sekitar 30 tahun, dengan tinggi 217 cm, dan berat badan lebih kurang 2 ton.
Sedangkan pemeriksaan fisik menunjukkan, gajah mengalami radang dan luka terbuka pada bagian organ reproduksi luar, sekaligus ditemukan adanya larva/ulat di bagian luka. Diketahui pula kondisinya sangat kurus, dan nafsu makannya yang sedikit.
Untuk mencegah semakin parah, maka dilakukan pengobatan, seperti pembersihan luka dan pemberian obat topikal pada daerah luka.
Tim medis juga melakukan pengambilan sampel darah untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi kesehatan gajah liar tersebut secara umum.
Saat ini, gajah telah dilepaskan kembali ke alam sembari dilakukan pengamatan pergerakan satwa untuk mengetahui kondisi selanjutnya. Hasil pengamatan sementara, gajah bergerak lebih gesit dari sebelumnya.
Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar, mengatakan, Tim Patroli Yayasan TNTN dari Desa Lubuk Kembang Bunga sudah berpatroli untuk mengetahui kondisi gajah pasca pengobatan.
Hasil pemantauan yang dilakukan Tim patroli Yayasan TNTN dari Desa Lubuk Kembang Bunga pada Senin (25/10), gajah liar tersebut dipastikan telah berbaur dengan kelompoknya.
Pun dikabarkan, hasil koordinasi dengan masyarakat setempat, bahwa gajah betina yang masuk perkebunan sawit warga itu sudah mengarah ke hutan tersisa di kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo, terletak di sekitar Bukit Apolo dan Pondok Kompe.
Tim juga terus melakukan pemantauan hingga gajah sumatera betina tersebut benar-benar pulih dan aman hingga kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo.
Untuk diketahui, gajah sumatera merupakan satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan diatur dalam PermenLHK P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi.

Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah
03/10/24
Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!
24/09/24
Gajah Liar Diduga Cari Makan ke Musi Rawas Utara
05/08/24
Gajah Sumatra: si Kecil Penghuni Baru PKG Riau
09/04/24
Kronologi Kematian Anak Gajah dengan Kaki Terlilit Nilon
30/11/23
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar

Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur

Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado

Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana

Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi

Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa

Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh

FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi

Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
