Maleo, Si Burung Langka yang Dikenal Romantis dan Setia

ANS
3 min read
2021-08-19 10:03:44
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com – Burung Maleo (Macrocephalon maleo) adalah salah satu burung endemik Sulawesi yang hanya ada di kawasan Wallacea. Burung ini dikenal sangat romantis dan setia kepada pasangannya. Ketika burung betina akan bertelur, sang jantan akan mendampingi pasangannya sampai ke lokasi untuk bertelur. Keduanya menggali pasir secara bergantian yang memakan waktu 3-4 jam.

Kemudian, telur diletakkan pada kedalaman dengan temperatur yang cocok untuk penetasan. Setelah bertelur, keduanya akan meninggalkan tempat bertelur dan “memerdekakan” telurnya hingga menetas. Burung langka ini hanya bertelur sebanyak satu butir dalam satu musim. Ukuran telurnya sebesar 11 cm dengan berat 240-270 gram. Penetasan telur tersebut biasanya memakan waktu sekitar 62-85 hari.

Ciri Burung Maleo dan Status Konservasinya


Burung endemik ini memiliki panjang tubuh sekitar 55 cm dengan bulu yang didominasi warna hitam. Di sekitar matanya terdapat kulit berwarna kuning serta iris mata yang merah kecokelatan. Kakinya berwarna abu-abu. Paruhnya jingga dengan bulu pada bagian sisi bawah merah muda keputihan. Di atas kepala terdapat semacam jambul keras berwarna hitam.

Baca juga: 5 Satwa Ini Jumlahnya Kurang dari 100 di Dunia, Ada yang Hidup di Indonesia

Ukuran maleo betina lebih kecil dari jantan juga memiliki warna yang lebih gelap. Makanannya ialah serangga dan biji-bijian. Sedangkan habitatnya ada di hutan berbukit dan hutan di dekat pantai. Namun, kini populasinya kian menurun akibat adanya pembukaan lahan baru, perburuan, pemangsaan telur dan burung maleo oleh predator.

Berdasarkan daftar merah IUCN, burung maleo termasuk dalam kategori terancam punah dan tercantum dalam CITES Appendix 1. Selain itu, burung ini dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 tahun 2018.

Penangkaran Alamiah


Penangkaran dibangun untuk melindungi satwa ini agar terbebas dari ancaman kepunahan. Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), termasuk Desa Tuva dan Saluki menjadi tempat burung berwarna hitam ini hidup serta berkembang biak. Tempat lainnya terdapat di Desa Kadidia dan Kamarora. Namun, penangkaran alamiah baru dibangun di Desa Saluki saja.

Kabar baiknya, berdasarkan data TNLL pada Desember 2019, populasi burung maleo di wilayah tersebut telah mencapai lebih dari 1.000 ekor dan setiap bulan terdapat 10-15 ekor anak maleo hasil penangkaran yang dilepasliarkan ke alam bebas.

Tags :
sulawesi Burung Maleo Wallace
Writer: ANS
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25