Menelan Korban, Konflik Harimau dan Manusia Kembali Terjadi

3 min read
2024-09-23 21:42:18
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Konflik harimau sumatera dan manusia kembali terjadi. Warga dusun Kali Bata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Lampung ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di perkebunan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Karim Yulianto (46) ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tak utuh lagi. Saat ditemukan, kaki kanan dan tempurung kepala belakang korban telah hilang. Dari hasil pemeriksaan, Karim dinyatakan tewas akibat diserang harimau sumatera.

Menurut kesaksian keluarga korban, Sabtu (22/9/2024) pukul 01.30 WIB dini hari, korban pamit menuju kebun miliknya yang berada di dekat kawasan TNBBS.

Namun, hingga pukul 18.00 WIB, korban belum juga sampai ke rumah. Selanjutnya, pihak keluarga melaporkan hilangnya korban kepada pihak keamanan setempat.

Setelah 5 jam pencarian, Karim Yulianto ditemukan dengan kondisi tak bernyawa di kebun miliknya.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, mengatakan korban memang ditemukan di kebun miliknya dengan kondisi tubuh penuh luka.

“Tadi malam ditemukan warga seorang petani meninggal dunia di kebunnya yang berada di kawasan hutan TNBBS. Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian serta luka-luka yang dialami, korban atas nama Karim meninggal dunia setelah diserang oleh seekor harimau”, ujar Umi Fadillah Astutik, Minggu (22/9/2024).

Hal serupa disampaikan oleh ketua satgas penanganan konflik satwa sekaligus Komandan Kodim 422/LB, Letkol (inf) Rinto Wijaya yang dilansir dari Detiksumbangsel.com.

“Benar, tadi malam ditemukan seorang warga dalam keadaan meninggal dunia diserang oleh seekor harimau. Korban bernama Karim, warga Dusun Kali Bata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh”, ungkap Rinto Wijaya, Minggu (22/9/2024).

Menurut kesaksian Sulki yang juga merupakan petugas di kawasan TNBBS, beberapa malam sebelumnya memang terdengar suara harimau di sekitar kebun korban.

Jenazah korban selanjutnya telah dievakuasi dan dipulangkan ke rumah duka.

“Evakuasi mayat korban dan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung. Pihak berwenang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan menghadapi serangan binatang buas,” terang Kapolsek Bandar Negeri Suoh, Iptu Edward Panjaitan.

Penanganan Konflik Satwa dan Warga


Guna mencegah kembali timbulnya korban akibat konflik harimau dan manusia. Selama mitigasi berlangsung, masyarakat Pekon Sukamarga diimbau untuk tidak pergi ke kebun sendirian. Apabila memang diperlukan, dianjurkan untuk berkelompok.

Peratin Pekon Sukamarga, Jaimin, menjelaskan bahwa salah satu imbauan yang dikeluarkan adalah membatasi waktu beraktivitas di kebun.

"Hal ini mengingat daya jelajah harimau yang tidak bisa diprediksi, sehingga keberadaannya tidak terdeteksi," ujarnya saat dihubungi pada Senin (23/9/2024).

Selanjutnya, pihak Polda telah berkoordinasi dengan pihak TNI, TNBBS, dan pihak BKSDA terkait serangan harimau.

Bersamaan dengan itu, pihak Humas TNBBS, Decis Maroba pada (23/9/2024) menjelaskan bahwa pihak TNBBS bersama tim gabungan telah memasang camera trap di lokasi ditemukannya korban meninggal.

“Tim gabungan langsung bergerak menyisir lokasi dan memasang camera trap sebanyak 4 unit”, ujar Decis Maroba saat dihubungi.

Catatan Konflik Manusia dan Harimau Sepanjang 2024


Konflik manusia dengan harimau sumatera bukan kali ini saja terjadi. Maret 2024 lalu, di kawasan yang sama warga desa Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, Lampung, diserang satwa dilindungi ini saat berkebun. Beruntung, Samanan (41) berhasil melarikan diri setelah melakukan perlawanan.

Pada penanganan konflik satwa yang terjadi pada Februari hingga Maret 2024 lalu, ditemukan terdapat 2 ekor harimau yang memiliki daya jelajah hingga ke perbatasan desa. Salah satu dari mereka telah berhasil ditangkap pada (22/5/2024) lalu pasca konflik dengan 3 orang korban.

Menurut dugaan ketua satgas penanganan konflik satwa sekaligus Komandan Kodim 422/LB, Letkol (inf) Rinto Wijaya, konflik manusia dan harimau muncul sebagai akibat berubahnya perilaku dari satwa liar yang menghuni hutan di sekitar desa. Terlebih lagi, lokasi kejadiannya memang berada di dekat TNBBS.

Tags :
harimau sumatera satwa konflik
Writer:
Pos Terbaru
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25