Owa Kalawat, Primata Endemik Kalimantan yang Terancam Punah
Alicia Collen
2020-09-15 15:55:533 min read

Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.
Gardaanimalia.com - Owa kalawat (Hylobates muelleri) merupakan salah satu jenis primata yang berasal dari suku Hylobatidae. Owa ini sering disebut juga dengan nama Bornean Gibbon atau Müller's Bornean Gibbon. Primata ini hanya dapat ditemukan di Indonesia, khususnya Pulau Kalimantan. Namun, juga pernah terabadikan berada di wilayah Serawak, Sabah dan Brunei yang lokasinya sama-sama berada di Pulau Kalimantan.
Berikut fakta-fakta menarik tentang Owa kalawat untuk diketahui:
1. Satwa Endemik Pulau Kalimantan
Owa kalawat merupakan satwa endemik atau hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan. Wilayah sebarannya berada di bagian tenggara dan timur Pulau Kalimantan, tepatnya di sebelah timur Sungai Barito, Kalimantan Selatan hingga sebelah utara Sungai Karangan, Kalimantan Timur. Persebaran Owa ini yang sangat terbatas disebabkan oleh faktor perbedaan struktur ketinggian pohon yang menjadi habitat dan persediaan pakannya.
Primata arboreal ini membutuhkan habitat dengan kanopi antar pohon yang rapat dan cabang yang berbentuk horizontal. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung aktivitasnya yang gemar bergelayutan di atas pohon. Selain itu, habitat tersebut juga harus menjamin pakan owa berupa buah, daun muda dan serangga agar dapat tersedia sepanjang tahun. Kera ini umumnya ditemui pada ekosistem hutan dataran rendah dengan vegetasi yang didominasi oleh Dipterocarpaceae.
2. Ciri Khas Owa Kalawat
Primata endemik ini memiliki tubuh yang ditutupi oleh rambut berwarna coklat atau abu-abu dan dilengkapi dengan alis yang berwarna terang. Ciri yang sangat membedakan antara owa kalawat dengan kelompok lainnya adalah kera ini tidak memiliki ekor, seperti kera pada umumnya. Berat badan owa dapat mencapai sekitar 5—6,5 kg dengan ukuran tubuh sekitar 42—47 cm.
Owa ini memiliki lengan yang panjang dan kedua tangan yang dapat memegang sesuatu secara kuat. Primata yang memiliki suara yang unik dan kuat yang berguna untuk mempertahankan teritorialnya dari kelompok lain. Owa termasuk satwa diurnal atau cenderung melakukan aktivitasnya pada siang hari.
Baca juga: Mengenal Owa Ungko, Primata Langka Berjenggot Putih yang Dilindungi
3. Penunjuk Waktu bagi Masyarakat
Masyarakat yang pekerjaannya berada di dalam hutan sering menggunakan Owa sebagai penunjuk waktu. Suara yang dihasilkan dapat terdengar hingga lebih dari 20 Ha. Suara tersebut akan terdengar secara otomatis seperti terjadwal pada pukul 03.00—04.00 pagi, pukul 11.00—12.00 siang, dan pukul 15.00—15.10 sore.
4. Primata yang Setia

Owa hidup secara berkelompok yang umumnya terdiri dari satu induk jantan, satu induk betina dan beberapa anakan. Owa jantan memikat betina dengan menggunakan kemampuan suara yang dimilikinya. Owa betina hanya dapat melahirkan satu anak selama dua tahun atau lebih.
Primata ini bersifat monogami, yaitu hanya memiliki satu pasangan untuk seumur hidupnya. Apabila pasangan dari owa tersebut hilang atau mati, maka pasangannya yang lain akan stres, sakit dan berakhir juga pada kematian. Oleh sebab itu, jika terdapat pemburu yang berhasil mendapatkan satu individu dari keluarga Owa, secara tidak langsung juga telah membunuh seluruh keluarganya.
5. Status Konservasi Owa Kalawat
Jumlah populasi kera ini semakin menurun akibat perburuan liar untuk dijadikan hewan peliharaan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) baik yang berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah pernah menyita Owa kalawat yang dipelihara oleh warga hingga pejabat setempat. Selain itu, habitat primata ini juga banyak yang hilang akibat perusakan habitat dan alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Jumlah populasi Owa kalawat yang tersisa di seluruh dunia diperkirakan hanya 80.000—100.000 individu.
Hal tersebut membuat status konservasi Owa kalawat menjadi terancam punah oleh IUCN Red List dan masuk ke dalam daftar Appendix I CITES. Pemerintah Indonesia juga telah mendukung upaya konservasi Owa dengan memasukkannya ke dalam Peraturan Menteri LHK No. P106 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Tags :
owa owa kalawat
Writer: Alicia Collen
Pos Terkait

Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng
11/11/24
Selama 40 Hari Jelajahi Hutan, Tim Ekspedisi Catat 311 Owa Jawa
04/10/24
7 Tahun Dipelihara, Owa Owa Akhirnya Diserahkan ke BKSDA Kalteng!
19/09/24
WN Mesir Diringkus Ketika Berupaya Selundupkan Owa ke Dubai
02/09/24
Elang Brontok Korban Perdagangan Ilegal Akhirnya Terbang Bebas
23/08/24
Lima Owa Jawa Pulang ke Gunung Puntang
18/08/24Pos Terbaru

Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Liputan Khusus
25/03/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
Berita
25/03/25Bacaan Populer
Baca berita terbaru seputar satwa liar di sini

1
Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia
09/03/20
2
Pemilik Kura-kura Impor yang Ditangkap Tipidter Bareskrim Mabes Polri Dijerat UU Karantina Hewan
01/08/18
19799
3
Selundupkan Murai Batu ke Malaysia, Patrum Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda 100 juta
11/10/19
17179
4
5 Jenis Burung Takur Dilindungi di Indonesia yang Masih Diperdagangkan
15/04/21
16776
5
Kenali Jenis Otter yang Tidak Boleh Dipelihara di Indonesia
10/12/20
15362
6
Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang
03/08/21
15241
7
Kejanggalan Penangkaran Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad
14/01/20
14444
8
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P106 Tahun 2018
30/01/19
13965
9
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
13110
10
Binturong, Musang Besar yang Menjadi Spesies Kunci Ekosistem
07/12/18
12361