Owa Peliharaan Warga Berhasil Dilepasliarkan

Gardaanimalia.com - Sepasang owa ungko (Hylobates agilis) dilepasliarkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kota Pekanbaru, Rabu (18/5).
Plt. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Fifin Arfiana Jogasara mengatakan, dua ekor owa itu merupakan hasil serahan yang dilakukan atas keinginan warga itu sendiri.
"Sepasang owa ungko ini hasil dari penyerahan secara sukarela kepada BBKSDA Riau, oleh masyarakat Kota Dumai dan Kota Pekanbaru yang sudah beberapa tahun memelihara satwa tersebut," paparnya, Kamis (19/5) melalui keterangan tertulis.
Adapun jenis kelamin kedua satwa dilindungi tersebut, yaitu seekor jantan berumur 10 tahun dan seekor betina dengan umur lebih dari 8 tahun.
Sebelum dikembalikan ke habitat alami, sepasang owa telah menjalani masa habituasi di kandang transit satwa BBKSDA Riau selama satu tahun.
Dalam proses penyesuaian atau pembiasaan di kandang transit tersebut, dua ekor spesies dengan nama lokal wau-wau itu telah menunjukkan sifat liarnya, sehingga layak untuk dilepasliarkan.
Fifin menjelaskan, bahwa satwa dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ini sejenis kera arboreal.
"Sifat dari satwa ini adalah arboreal (bergelantung), pemakan buah dan daun, memiliki suara/bunyi yang khas. Owa ungko hidup secara umum pada tipe hutan primer dan sekunder dengan pepohonan yang tinggi," ujarnya.
Usai pelepasliaran satwa langka ini, kata Fifin, maka pihaknya dengan KPKP Tahura Minas akan bersama-sama melakukan pemantauan terhadap sepasang satwa tersebut.
Hylobates agilis tercatat sebagai satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018.
Dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), Hylobates agilis masuk dalam kategori Endangered (EN) atau terancam punah.
Satwa langka ini juga termasuk dalam kategori Apendiks I, artinya tidak boleh diperdagangkan secara internasional, menurut CITES (Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna).

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
09/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
30/04/25![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
16/04/25
Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
20/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
