Puluhan Satwa termasuk Musang Pandan Dilepas ke Hutan

Anugerah Eka
3 min read
2023-08-11 16:43:35
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Puluhan satwa liar di antaranya musang pandan dikembalikan ke habitat alami di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Tanjungpura.

Pelepasliaran yang berlangsung pada 10 Agustus 2023 tersebut dilakukan dalam rangka peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN).

Satwa yang dilepasliaran terdiri dari satwa dilindungi dan tidak dilindungi. Hewan dilindungi di antaranya adalah seekor kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis).

Terdapat juga seekor kukang (Nycticebus menagensis) dan 30 ekor burung serindit melayu (Loriculus galgulus).

Sedangkan, hewan tak dilindungi, yaitu seekor musang pandan (Paradoxurus hermaphroditus) dan 20 ekor burung madu bakau (Leptocoma calcostetha).

Pada Kamis (10/8/2023), Kasat Polhut BKSDA Kalimantan Barat Paramita menyebutkan alasan mengapa jenis-jenis satwa itu yang dipilih untuk dikembalikan ke alam liar.

"Kenapa kami pilih satwa-satwa ini? Kami telah melakukan survei bersama teman-teman Fakultas Kehutanan, bahwa Desa Retok merupakan salah satu yang cocok untuk satwa ini," ujarnya.

Berlokasi di Desa Retok, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, pelepasliaran dilakukan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura dengan kolaborasi.

Sinergis dalam pengembalian satwa liar tersebut dilakukan bersama BKSDA Kalimantan Barat, Yayasan Planet Indonesia, dan PT Antam (Tbk) UBPB Kalimantan Barat.

Asal Usul Satwa


Adapun asal usul satwa, lanjutnya, yaitu dari hasil penyitaan kegiatan patroli rutin BKSDA Kalimantan Barat dan penyerahan oleh masyarakat.

"Masyarakat yang sadar bahwa satwa tersebut merupakan dilindungi, akhirnya satwa dikembalikan ke BKSDA dan BKSDA kembalikan lagi ke alam," terangnya.

Dia berharap satwa yang dilepasliarkan ini termasuk musang pandan dapat tetap terjaga dan terus berkembang biak dengan baik.

Tak hanya spesies satwa, Paramita juga berharap hutan sebagai habitat satwa liar pun terus terjaga dan tidak mengalami kerusakan.

"Semoga kami nanti melakukan monitoring, ketika kami melepaskan 50 saat ini kami bisa menjumpai 70 ke depannya," tutur Paramita.

Di luar dari itu, Paramita juga menyinggung soal kasus perburuan. Tahun ini, ucapnya, perburuan di Kalimantan Barat sudah sedikit menurun.

Namun, lanjut Paramita, untuk kasus trenggiling atau satwa dengan nama ilmiah Manis javanica tersebut diketahui masih cukup tinggi.

"Untuk jenis-jenis satwa tertentu itu masih cukup tinggi. Salah satunya untuk saat ini Kalimantan Barat masih trending terbesar adalah kasus satwa trenggiling".

Tags :
BKSDA Kalbar musang pandan hewan dilindungi burung serindit melayu universitas tanjungpura
Writer: Anugerah Eka
Pos Terbaru
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25