Singky Soewadji Siap Tampung 443 Ekor Burung Sitaan Petugas

Gardaanimalia.com - Pemerhati dan Pegiat satwa asal Surabaya, Singky Soewadji menyatakan siap untuk menampung ratusan burung dilindungi hasil sitaan aparat yang dikabarkan terancam mati massal karena kurang pakan.
Singky menyatakan kesiapannya untuk menampung 443 ekor burung sitaan yang kini hanya tersisa 380 ekor saat menemui Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) dan jajarannya di Surabaya.
"Saya sudah meeting, dan telah saya siapkan 30 kandang yang cukup representatif, tapi sesuai prosedur harus di BAP (Berita Acara Pemeriksaan - red). Besok pagi Tim BBKSDA Jatim akan meninjau dengan tujuan membuat BAP lokasi yang saya siapkan untuk penampungan sementara di Surabaya,” ujarnya dilansir dari media suarapubliknews.net, Senin (7/1/2019).
Dia menyampaikan bahwa BBKSDA Jatim saat ini akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur untuk penanganan 380 ekor burung dilindungi yang merupakan barang bukti di persidangan.
“Saya sudah tegaskan ke kepala BBKSDA Jatim, agar menjelaskan ke pihak Kejati bahwa satwa sitaan ini punya unsur nyawa, punya harkat hidup, bukan barang,” katanya.
Sebelumnya Singky menghimbau kepada aparat penegak hukum untuk tidak menindak para pelaku kejahatan satwa apabila tidak dapat menyelamatkan satwa sitaan.
"Aparat kepolisian bisa mendapatkan tudingan turut serta melakukan pembunuhan masal terhadap ratusan burung yang dilindungi, jika dari hasil penangkapannya tidak ditindak lanjuti dengan perawatan sebagaimana mestinya,", Ujar Singky.
Sikap dan pernyataan Singky juga mendapat dukungan dari Mantan Waka Polri Komjen Pol (Purn) Drs. Oegroseno, SH., yang saat ini menduduki posisi sebagai Komisaris PLN.
Oegroseno mengatakan bahwa pemerintah harus peduli pada penyelamatan dan perlindungan satwa. Ia juga meminta agar segera dibentuk sebuah Yayasan yang terdaftar di Kemenkumham dan account penggalangan dana masyarakat peduli satwa melalui media sosial dan hasilnya diinfokan kembali kepada masyarakat.
“Seperti contoh WWF (World Wildlife Fund) juga bagus. Seharusnya pemerintah pusat atau pemerintah daerah care terhadap masalah perlindungan satwa ini,” ujarnya pada Minggu (06/01/2019).
Referensi : suarapubliknews.net

Direktur Madiun Umbul Square Diperiksa Polisi Terkait Kasus Penjualan Satwa Dilindungi
17/09/24
Mengenal Madu Pengantin yang Mengudara di Pasuruan
20/08/24
Puluhan Satwa Dilindungi Diamankan di Lumajang
16/07/24
Dinyatakan Sehat, Empat Lutung Jawa Dilepas
28/11/23
BBKSDA Jatim Lepas Liarkan Kucing Kuwuk di Sumenep
09/11/23
39 Burung Asli Papua Jalani Karantina Pascatranslokasi
06/11/23
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
