Susah Cari Makan, Beruang Madu Berkeliaran di Pekarangan Warga

Gardaanimalia.com - Beberapa waktu lalu, kemunculan Beruang madu atau Helarctos malayanus dilaporkan terjadi di Kalimantan Tengah di tiga lokasi berbeda, yaitu Desa Bangkal dan Desa Selunduk, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan serta Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Meski ukurannya relatif kecil, hanya sekitar 1-1,5 meter saja, namun beruang madu adalah binatang yang agresif. Jika merasa terganggu, ia bisa menyerang dengan gigi dan kuku yang tajam, dan mengakibatkan lawannya mengalami luka serius.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, menerima laporan dari masyarakat tentang kemunculan Beruang madu sejak awal bulan Juli. Warga melapor karena khawatir beruang madu semakin sering muncul dan menyerang. Sejauh ini isi laporan serupa, beruang muncul dianggap merusak pohon atau tanaman dan memakan buah milik warga.
"Kenapa banyak laporan beruang mendekati pemukiman? Kejadian berulang tiap tahun karena musim kemarau, satwa liar biasanya masuk ke sekitar pemukiman, ladang atau kebun untuk mencari makan dan minum," kata Muriansyah, Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit pada Minggu (10/7) seperti dikutip dari Antara.
Sampah yang dibuang sembarangan juga ternyata dapat mengundang beruang mencari makan. Muriansyah juga menghimbau warga, terutama warga yang tinggal di perumahan di pinggiran Kota Sampit yang masih banyak semak belukarnya agar tidak membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, warga kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, juga dikagetkan dengan 'kunjungan' dua ekor beruang madu. Beruang-beruang itu berkeliaran di pemukiman penduduk dan telah memangsa tujuh ekor ayam milik warga.
Bahkan, kedua satwa langka ini juga sudah bersarang di sebuah pohon manggis yang hanya berjarak 10 meter dari rumah warga.
Warga yang merasa resah juga sudah menghubungi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Pihak BBKSDA Riau, lalu segera mengerahkan tim dan memasang perangkap di sekitar lokasi munculnya beruang madu.
Kepala BBKSDA Riau, Surharyono juga meminta agar warga setempat tidak panik dan segera menghubungi petugas jika melihat satwa yang diduga induk-anak ini masuk perangkap. Ia juga meminta warga untuk melapor jika ada lokasi kemunculan baru.
Mengenal Beruang Madu
Dari kecil, masyarakat luas pasti mengenal sosok beruang madu berwarna kuning yang bersahabat dengan manusia, Winnie The Pooh. Namun, meski sama-sama mengonsumsi madu, penampilan beruang madu di Indonesia sama sekali berbeda dengan tokoh kartun terkenal itu.
Melansir GoodnewsfromIndonesia, Beruang madu yang ada di Indonesia identik dengan warna rambut hitam dengan sedikit corak kuning di bagian leher. Karena corak yang bentuknya menyerupai matahari terbit itulah, beruang ini juga dipanggil dengan nama Sun Bear.
Jenis beruang ini adalah satu-satunya spesies beruang yang bisa ditemui di Indonesia. Uniknya, satwa ini merupakan jenis beruang terkecil di dunia, lho!
Tubuhnya hanya setinggi 1-1,5 meter dengan bobot jantan sekitar 75 kilogram dan betina lebih kecil lagi. Jika dibandingkan dengan beruang coklat di Amerika Utara dan Eurasia yang biasanya berbobot 700 kilogram, tentu ukuran Beruang madu sangat jauh lebih kecil.
Mereka bisa ditemukan di dataran rendah dan perbukitan di Sumatera dan Kalimantan. Selain di Indonesia, beruang jenis ini juga bisa ditemukan di negara-negara ASEAN serta negara dengan iklim tropis-subtropis lainnya.
Sesuai namanya, beruang ini biasanya hidup dengan mengonsumsi madu. Meski sebenarnya, ia juga sering memakan serangga, buah-buahan hingga pucuk daun. Walau begitu, makanan favorit mereka tetap sarang lebah yang penuh madu.
Beruang Madu Terancam Punah
Meski dapat ditemukan di banyak negara dan bisa bertahan hidup dengan memakan apa saja, hewan omnivora ini tak luput dari ancaman kepunahan. Dengan semakin kecilnya lahan hutan yang tersedia, otomatis habitat mereka menjadi semakin terdesak.
Hutan-hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan hingga pembangunan, membuat para beruang ini terpaksa kehilangan rumah dan makanan. Tidak heran, saat ini, Beruang madu sudah masuk daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dengan status rentan atau Vulnerable.
Di Indonesia, beruang madu juga termasuk salah satu satwa yang dilindungi dalam PermenLHK No. P106 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Beruang madu juga sudah masuk dalam Appendix 1 oleh CITES yang artinya, satwa ini tidak bisa diperjual-belikan secara internasional baik dalam kondisi mati maupun hidup, baik utuh maupun hanya bagian-bagian tubuhnya saja.

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
05/05/25
Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau
11/03/25
Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
17/02/25
Masuk Permukiman di Sampit, Beruang Madu Diamankan ke Pangkalan Bun
04/10/24
Beruang Madu yang Berkonflik dengan Warga Talang Babungo telah Dievakuasi
28/09/24
Sempat Terkena Jerat, Seekor Beruang Madu Akhirnya Dilepasliarkan!
20/09/24
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
