Tak Banyak Tersisa di Hutan, Populasi Harimau Sumatera Harus Dijaga!

3 min read
2022-02-16 09:40:47
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, populasi harimau sumatera yang hidup di habitatnya kini tercatat hanya tinggal 604 individu.

Hal tersebut disampaikan oleh Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, yang mana ujarnya, pemerintah pun terus melakukan upaya peningkatan jumlah satwa dilindungi itu untuk menjaga kelestariannya.

“Sedangkan yang ada di lembaga konservasi berjumlah 370 ekor, dan 258 di antaranya berada di lembaga konservasi di luar negeri,” tuturnya dalam acara seminar Masa Depan Harimau Sumatera di Universitas Andalas (Unand) Padang yang disiarkan melalui zoom meeting, Senin (14/2).

Upaya perlindungan terhadap satwa dilindungi, ujar Wiratno, menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh semua pihak.

Menurut Wiratno, penyelamatan satwa dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae itu juga mesti diiringi dengan penyelamatan hutan sebagai habitatnya.

“Semangat kerja sama menjadi kunci untuk sinergi selanjutnya, penyelamatan masa depan harimau sumatera sama dengan penyelamatan masa depan hutan,” ungkapnya.

Berkaitan dengan ini, ia menyampaikan bahwa ada tiga pilar konservasi penyelamatan hutan yaitu perlindungan sistem kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistem, dan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

Ia mengatakan bahwa sepanjang 2020, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik mencatat ada 23 konflik yang terjadi antara manusia dan harimau.

Kasus terbanyak, lanjut Wiratno, terdapat di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dengan jumlah konflik terbanyak yaitu 8 kejadian.

“KLHK bersama para pihak terus berupaya mencegah dan menanggulangi konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar. Ketika konflik terjadi, sering satwa liar menjadi korban sehingga diperlukan kesadaran masyarakat yang berada di sekitar habitat harimau,” kata Wiratno.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan apabila ditemukan daerah yang rawan konflik, maka segera untuk melaporkan ke BKSDA terdekat agar mendapatkan arahan terkait upaya mitigasi dan penanganan konflik satwa liar.

Karena, pihaknya menilai upaya konservasi harimau berupa mitigasi konflik tersebut akan membantu untuk membangun kemandirian di masyarakat.

Kemudian, ia menyebut bahwa masa depan harimau sumatera merupakan juga masa depan manusia generasi di masa mendatang.

Wiratno berharap, mulai saat ini, satwa liar dilindungi termasuk harimau yang berada di luar kawasan konservasi dapat terus terjaga seperti halnya satwa liar lainnya yang berada di dalam kawasan konservasi.

Tags :
satwa liar satwa dilindungi harimau sumatera
Writer:
Pos Terbaru
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25