Terkena Jerat Babi, Harimau Terkam Dokter Hewan Saat Dievakuasi

Gardaanimalia.com - Harimau Sumatera yang terjerat di Dusun Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, berkonflik dengan dokter hewan bernama Anhar Lubis, Minggu (24/4).
Saat Anhar Lubis hendak melakukan evakuasi terhadap satwa dilindungi yang terkena jerat babi tersebut, sang harimau menyerang Anhar yang mengakibatkan luka gigitan dan cakaran di sejumlah bagian tubuhnya.
AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Kapolres Tapanuli Selatan mengatakan, setelah insiden itu drh. Anhar pun dilarikan ke Rumah Sakit Metta Medika Kota Padangsidimpuan.
Dirinya juga menjelaskan, kondisi drh. Anhar mengalami luka gigitan dan cakaran di lengan atas sebelah kiri dan cakaran di lengan bawah sebelah kiri. Kemudian, luka cakaran dan robek di paha sebelah kiri.
Konflik harimau bermula saat Atulee Gulo, warga Dusun Aek Pardomuan, Desa Batu Godang memasang perangkap babi yang terbuat dari tali kopling kendaraan skuter di kebun karet miliknya, Rabu (20/4).
Lalu pada Kamis (21/4) sekitar pukul 09.00 WIB, Atulee menemukan yang terperangkap di dalam jerat babi miliknya justru adalah harimau sumatera.
Atulee pun memberitahukan temuannya itu ke masyarakat kampung. Kemudian pada Jumat (22/4) sekitar pukul 06.00 WIB, tim BKSDA Kabupaten Tapanuli Selatan melakukan pemantauan dan mengetahui harimau masih hidup.
"Saat itu evakuasi belum bisa dilakukan karena masih menunggu dokter hewan dan bius dari Kota Medan Provinsi Sumatera Utara," papar AKBP Roman.
Sehari setelahnya, drh. Anhar dari BKSDA Sumatera Utara tiba di Dusun Aek Pardomuan dengan membawa bius dari Kota Medan pada Sabtu (23/4) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Usai melaksanakan rapat kecil, lalu disepakati proses evakuasi dilakukan esok harinya, mengingat waktu yang sudah larut malam yang dikhawatirkan berisiko dan berbahaya," ujarnya.
Baru pada Minggu (24/4), drh. Anhar bersama tim evakuasi dari BKSDA Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kapolsek Batang Toru, AKP Tona dan anggota pengamanan, bergegas menuju lokasi perangkap.
"Lebih kurang, tim berjumlah 15 orang. Selanjutnya, 4 orang tim yang dipimpin drh. Anhar, sudah bersiap dengan posisi siap menembakkan bius," terangnya.
Pada saat itu, posisi satwa endemik Pulau Sumatera tersebut terpantau tengah berhadap-hadapan dengan drh. Anhar yang berjarak lebih kurang 7 meter.
Drh. Anhar kemudian memerintahkan tim untuk menembak bius, dan saat bius mengenai paha sebelah kanan harimau, satwa itu seperti kaget, lalu melompat, dan memberi serangan, hingga mencengkeram drh. Anhar.
"Dan jerat yang mengikat pada kaki kanan depan harimau terlepas, sehingga drh. Anhar dan harimau tersebut terjatuh berguling ke arah jurang. Kemudian, harimau tersebut lari ke arah gunung/perkebunan," tambahnya.
AKBP Roman pun mengimbau masyarakat maupun karyawan di PTPN III Kebun Hapesong, Kecamatan Batang Toru, untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar areal tempat terjeratnya harimau.
Untuk informasi, bahwa tim BKSDA masih bersiaga menelusuri jejak harimau untuk bisa dievakuasi dan dilakukan penanganan medis. "Sampai saat ini, situasi masyarakat yang hendak berkebun telah aman dan terkendali," pungkasnya.

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
06/05/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
25/04/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
25/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
22/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
