Tim Gabungan Pasang Tiga Perangkap Harimau Sumatera

Gardaanimalia.com - Kemunculan harimau sumatera di kawasan perladangan di Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, dinilai membuat takut warga yang hendak beraktivitas di kebun.
Untuk mengurangi ketakutan warga, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, KPHP Kerinci, TNI-Polri dan warga pun memasang perangkap.
Ada tiga perangkap yang dipasang. "Kita pasang perangkap harimau secara bertahap, terakhir itu Selasa (5/7) lalu," ujar Nurhamidi, Kepala Pengawasan Balai Besar TNKS Wilayah l Kerinci, Kamis (7/7) dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut, ia menerangkan, bahwa pemasangan dilakukan di berbagai titik, yaitu di tempat kemunculan harimau sumatera terbanyak.
"Perangkapnya kita kasih umpan anjing. Dengan pemasangan ini, kita berharap dapat mengurangi ketakutan warga," ungkap Nurhamidi.
Sejak satu pekan setelah dipasang hingga saat ini, ujarnya, tim gabungan belum berhasil menangkap harimau yang keluar dari hutan dan masuk wilayah perladangan warga.
Adapun menurut laporan terakhir yang disampaikan oleh warga, satwa yang memiliki nama ilmiah Panthera tigris sumatrae tersebut masih berkeliaran di lokasi pemasangan perangkap.
Akan tetapi, kata Nurhamidi, satwa dilindungi itu bisa saja pergi karena harimau sumatera mempunyai daya jelajah yang besar. "Namun bisa saja sudah pergi. Karena daya jelajah harimau sangat tinggi," tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan, apabila nanti harimau sumatera masuk perangkap, maka pihaknya akan membutuhkan seorang ahli untuk melakukan analisa apakah satwa dapat dilepasliarkan atau perlu perawatan terlebih dahulu.
"Kita lihat kondisinya seperti apa. Kemudian akan dianalisis tim ahli, baru kemudian diambil tindakan apakah terlebih dahulu dirawat atau langsung dilepasliarkan ke daerah yang jauh dari permukiman," tambahnya.
Panthera tigris sumatrae merupakan satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Harimau dalam Kondisi Cacat Masuk Kandang Jebak di Kabupaten Agam
12/03/25
Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera
06/03/25
Indra Kembali ke Habitat Usai Dievakuasi di Aceh Timur
25/02/25
Jejak Harimau Ditemukan di Mukomuko, BKSDA Siagakan Box Trap
22/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Lampung akan Direlokasi
19/02/25
BKSDA Berencana Relokasi Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur
13/02/25
Menjelang Tengah Malam, si Manis yang Melintasi Jalan Berhasil Dievakuasi

FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!

Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi

Harimau dalam Kondisi Cacat Masuk Kandang Jebak di Kabupaten Agam

Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau

Kekerasan terhadap Lumba-Lumba di Muna dan Pentingnya Edukasi Masyarakat Terkait Satwa Dilindungi

Dugong yang Tidur, Semoga Tidak Selamanya

Sebanyak 243 Reptil Diselundupkan, 40 Persen di Antaranya Mati

Kasus Berlanjut, Sekarung Sisik Trenggiling Diserahkan ke Kejati Sumut

Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri

Burung-Burung Migran di Pantai Sasa dan Masa Depan Mereka

Terisolir di Kebun Sawit, Orangutan Sumatera Dievakuasi ke Hutan Lindung

Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera

Pentingnya Satwa Liar bagi Orang Ternate

Biawak Dilindungi dalam Botol Mineral Disita Petugas di Ternate

Dibawa dari Padang, Seekor Kucing Hutan Diamankan di Bakauheni

TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Satwa Liar di Selat Malaka

Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Belasan Cica Daun dari Kalimantan

Siamang dan Bekantan Ditemukan di Rumah Warga di Tanjungbalai Sumut
