Tim Gabungan Usir Harimau Sumatera di Solok Selatan

Gardaanimalia.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat berupaya mengusir harimau sumatera di Kabupaten Solok Selatan.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala BKSDA Sumatra Barat, Ardi Andono. Ia mengatakan, pihaknya bersama tim dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) menghalau harimau.
Satwa yang bernama ilmiah Panthera tigris sumatrae tersebut diketahui memangsa ternak warga. Dua ekor kerbau di Jorong Lubuk Gadang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir itu diterkam, pada Rabu (23/11).
"Penanganan yang dilakukan tim WRU SKW III BKSDA Sumatra Barat dan tim PRHSD antara lain melakukan penghalauan, serta patroli pada malam hari".
Menurut Ardi Andono, hal itu dilakukan agar masyarakat di sekitar lokasi merasa aman. "Hal ini dapat memberikan rasa aman terhadap masyarakat," ujarnya, Selasa (6/12).
Dia menerangkan, bahwa tim gabungan bersama-sama menuju lokasi kejadian guna berkoordinasi dengan pemerintahan nagari setempat.
Selanjutnya, mereka melakukan identifikasi lapangan dan verifikasi laporan kejadian. Hasil dari kegiatan tersebut, tim menemukan jejak kaki harimau sumatera.
Pada lokasi diterkamnya dua ekor kerbau, ungkap Ardi, ditemukan jejak Panthera tigris sumatrae dengan ukuran tapak dalam 8 sentimeter kali 9 sentimeter.
Ardi menyebut, lokasi konflik itu berada di APL yang hanya berjarak 300 meter dari Hutan Lindung. Sementara, masyarakat memiliki kebiasaan tidak mengkandangkan hewan ternak mereka.
Jadi, ucapnya, masyarakat di sana beternak di lahan terbuka (padang rumput). Sehingga sangat rawan terhadap gangguan satwa liar.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar mengamankan dan memindahkan ternak yang berada di sekitar lokasi konflik ke dekat permukiman warga. Atau hewan ternak dikandangkan".
Kemudian, masyarakat diharapkan beraktivitas ke ladang jangan terlalu pagi atau berkisar pukul 08.00 WIB. "Dan kembali ke rumah tidak terlalu sore jam 16.00 WIB," tandasnya.

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar
15/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!
13/03/25
Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri
08/03/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
