2 Orang Utan Masuk Kebun Karet Warga Karena Kesulitan Makanan di Habitat

Gardaanimalia.com - Dalam satu hari, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Orangutan Foundation Indonesia (OFI) menyelamatkan tiga orang utan (Pongo pygmaeus) di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Ketiga orang utan itu berada di dua titik yang berbeda.
"Dua ekor yaitu induk dan anak di Jalan Jenderal Sudirman dan satu ekor orangutan dewasa di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah.
Penyelamatan ini dilakukan setelah warga melaporkan keberadaan tiga orang utan di kebun karet warga yang berada di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 11. Selama kurang lebih sepekan tim BKSDA melakukan pemantauan tetapi yang terlihat hanyalah dua orang utan yang merupakan induk dan anak.
Pada Minggu (31/1/2021), akhirnya BKSDA bersama OFI menangkap satu induk orang utan dengan membiusnya sedangkan anaknya digendong. Penyelamatan ini dilakukan di kebun karet.
"Orang utan merusak dan memakan kulit pohon karet karena kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," jelas Muriansyah.
Baca juga: Stasiun Karantina Pertanian Parepare Gagalkan 4 Penyelundupan Sepanjang Januari
Menurut keterangan dari Muriansyah, induk orang utan itu usianya kurang lebih 20 tahun. Beratnya 26 kilogram. Anaknya masih berusia 10 bulan dengan jenis kelamin jantan dan berat tiga kilogram.
Orang utan ketiga yang diselamatkan berada di Desa Lampuyangan, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Orang itu mengalami luka di bagian kepala. Butuh waktu kurang lebih dua jam untuk menangani luka pada kepala satwa itu.
“Lukanya termasuk parah. Tadi dijahit sebanyak sembilan jahitan. Diduga kuat luka bekas senjata tajam,” papar Muriansyah sebagaimana dikutip dari laman Liputan6.
Saat ini ketiga satwa dengan nama ilmiah Pongo pygmaeus itu sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk dapat diobservasi kemudian dilepasliarkan.

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur

Penyelundupan 42 Ekor Satwa Liar Tanpa Pemilik Digagalkan di Sorong

Memelihara Satwa Liar Dilindungi: Bentuk Empati atau Pelanggaran Hukum?

Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13

Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng
