[caption id="attachment_23520" align="aligncenter" width="1600"] Ilustrasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di dalam kandang. | Foto: Bayu Nanda/Garda Animalia[/caption]
Gardaanimalia.com – Penyelidikan oleh BBC yang dimulai sejak tahun lalu terkait sindikat penyiksaan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) kembali menguak beberapa dalang di balik jaringan komunitas ini.
Melansir dari Daily Mail, pada 7 Mei 2024, seorang perempuan berusia 37 tahun bernama Holly LeGresley mengakui bahwa dia sudah mengunggah 22 gambar dan 132 video ke grup penyiksa monyet.
Gambar dan video itu diunggahnya antara Maret dan Mei 2022. Dia pun telah membayar kontrak senilai £17.24 lewat PayPal sebagai insentif untuk mendukung penyiksaan terhadap satwa.
LeGresley dari Kidderminster, Worcestershire yang menggunakan nama The Immolator ditetapkan sebagai tersangka. LeGresley diduga menjadi moderator di salah satu grup penyiksa satwa.
Berdasarkan rilis Action for Primates, LeGresley bahkan mengadakan jajak pendapat kepada anggota grupnya untuk memilih metode penyiksaan yang ingin dilakukan terhadap monyet ekor panjang.
Penyelidikan Kasus LeGresley
LeGresley mengakui bahwa Ia adalah pecinta genre gore–sebuah genre yang identik menampilkan kekerasan. Hal ini Ia tunjukkan dengan penggunaan foto ikon Pennywise, badut pembunuh dari film IT, dan juga Hannibal Lecter, karakter fiksi yang terkenal karena memakan korbannya. Namun, LeGresley beberapa kali menunjukkan dirinya sebagai pecinta satwa, bahkan pernah mengampanyekan protes soal penyiksaan terhadap satwa. Lewat akun media sosialnya, LeGresley juga beberapa kali mengunggah foto bersama satwa peliharaannya, yaitu dua ekor burung kakatua. [caption id="attachment_23517" align="aligncenter" width="634"]
Pengungkapan dari Berbagai Negara
Selain LeGresley, pelaku lain yang turut didakwa adalah Michael McCartney (50) yang berdomisili di Virginia, Negara Bagian Amerika Serikat. McCartney–yang dikenal dengan julukan Torture King–merupakan satu dari tiga distributor utama yang diidentifikasi dalam jaringan penyiksa monyet. McCartney diduga mengurus beberapa grup obrolan yang anggotanya antusias melihat video monyet disiksa, seperti dibakar. McCartney juga lah yang kemudian menjadi 'moderator' grup penyiksaan satwa ini–komisi yang diterima disalurkan ke oknum penyiksa satwa. Sebagai sebagai gantinya, McCartney menyebarkan video penyiksaan satwa ke anggota yang sudah membayar. Adapun oknum yang menjerumuskan McCartney ke dalam sindikat penyiksa satwa ini bernama Mr. Ape. Ketika diwawancarai oleh BBC, Mr. Ape menyatakan bahwa dia menginisiasi grup keji tersebut karena kesendiriannya. Dia berkata bahwa melihat makhluk hidup lain yang menderita memberi kepuasan tersendiri dan membantunya melupakan penderitaannya. Kini, McCartney menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun karena menjadi penyalur dana dan distributor video penyiksaan monyet ekor panjang yang mencakup mutilasi, pembunuhan, dan perilaku sadistik berbau seksual. [caption id="attachment_23518" align="aligncenter" width="832"]
Pelaku Terus Bertambah Seiring Penyelidikan yang Terus Berlanjut
Selain McCartney, ada juga pelaku lain yang berhasil diidentifikasi, yaitu Stacey Storey (46), yang bekerja di pom bensin dan tinggal bersama anak laki-lakinya di pinggiran negara bagian Alabama, Negara Bagian Amerika Serikat. Storey dikenal dengan alias Sadistic Mind. Menurut investigasi BBC, Storey merupakan salah satu anggota paling aktif di grup penyiksaan Mr. Ape. Dia memasang tarif $200 untuk video yang mencakup berbagai macam bentuk penyiksaan. Mulai dari pemberian makanan secara paksa sampai pada memasukkan monyet ke dalam toples berisi air keras. Adapun dua pelaku lain yang ikut ditangkap dan didakwa adalah mantan perwira Angkatan Udara Amerika Serikat bernama David Christopher Noble (48) dan Nicole Devilbliss (35). Seperti McCartney, keduanya tengah menghadapi ancaman penjara hingga 5 tahun. Selain itu, karena penyelidikan masih terus berlanjut, diperkirakan akan semakin banyak pelaku yang didakwa atas keterlibatan mereka dalam jaringan penyiksaan satwa ini. Diduga sebanyak 20 orang yang tersebar di berbagai penjuru dunia telah diselidiki.Keterlibatan Orang Indonesia sebagai Eksekutor Penyiksaan Satwa
[caption id="attachment_23519" align="aligncenter" width="634"]