Cari Makan ke Permukiman, Macan Tutul Dihalau ke Hutan

Gardaanimalia.com - Macan tutul (Panthera pardus melas) kembali muncul di Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kasi Pemerintahan Desa Cikupa, Jajang Nurdia mengatakan, bahwa konflik satwa liar yang diduga karena kekurangan pakan tersebut bukan kali pertama terjadi di desanya.
"Empat kali yang ditangkap. Kalau terornya memang sudah sering. Hampir setiap tahun ada. Kemungkinan macan ini mencari makan ke permukiman karena di atas (gunung) persediaan makannya sedikit," ujarnya, Kamis (7/7) dilansir dari Detik.
Sementara, Jajang menjelaskan, kemunculan sang macan kali ini mengakibatkan adanya hewan ternak warga yang menjadi mangsanya.
"Kalau kejadian teror macan yang sekarang yang dimangsa ayam dan kalkun. Kalau sebelumnya itu kambing juga dimangsa," kata Jajang.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ungkap Jajang, pihaknya telah bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penghalauan.
"Untuk penanganannya, kami bersama BKSDA melakukan pengusiran dengan membunyikan suara-suara, termasuk menggunakan senapan," paparnya.
Fungsional BKSDA Wilayah III Ciamis, Dede Nurhidayat pun membenarkan adanya konflik macan tutul di Desa Cikupa. Pihaknya langsung turun ke lapangan usai menerima laporan dari masyarakat.
"Kami langsung melakukan upaya-upaya, pertama sosialisasi ke masyarakat. Kemudian melakukan penghalauan agar macan kembali ke habitatnya," terang Dede, Kamis (7/7).
Tak hanya itu, ia menyebut, pihaknya juga akan melakukan pemagaran yang bertujuan untuk membatasi antara habitat macan dengan permukiman warga.
"Pemagaran juga akan kami lakukan, untuk kapannya menunggu atasan. Tapi sudah direncanakan pemagaran," kata Dede.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan hati-hati saat beraktivitas di kebun. Kemudian, bagi warga yang memiliki hewan ternak agar memperkuat konstruksi kandang sehingga tidak mudah dirusak oleh macan.
"Memang kebetulan sering turun di lokasi itu. Namanya satwa jadi daya jelajahnya luas dan mobile. Punya teritori sendiri jadi beberapa tempat beberapa waktu turun," pungkasnya.

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
29/04/25
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
22/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
15/04/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
26/03/25
Setahun Berjalan, Hasil Survei Macan Tutul Jawa Diumumkan ke Publik
19/02/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
