Diduga Habitat Terganggu, Konflik Buaya Makan Korban Jiwa

Finlan Aditya
3 min read
2022-12-29 20:36:51
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Dua petani sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti diduga berkonflik dengan buaya dalam dua hari berturut-turut. Keduanya ditemukan pada Senin (26/12) dengan anggota tubuh sudah tidak lengkap.

Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menyatakan bahwa maraknya interaksi negatif antara manusia dan hewan melata ini merupakan akibat dari gangguan habitat buaya.

"Berdasarkan pengamatan tim di lapangan, ada pengolahan dari sagu yang membuang limbah ke dalam sungai yang mengganggu habitat buaya yang ada di sana," terangnya, Selasa (27/12).

Perisitwa konflik pertama terjadi pada Sabtu (24/12/2022) di Sungai Suir Kiri, Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur.

Korban bernama Slamet Ma’arif (37), warga Desa Kriting, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Slamet ditemukan pada Senin pagi, 1,5 kilometer dari lokasi kejadian dengan kondisi kedua tangan terputus.

"Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan pakaian masih utuh," ucap Kepala Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya (26/12).

Kronologi kejadian dikabarkan oleh Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Yoffi Arianto. Ia menerangkan bahwa korban hilang ketika menaikkan tual sagu ke atas kilang.

Sebelum korban ditemukan, warga yang geram menangkap buaya yang dianggap memangsa warga dengan menggunakan jasa pawang.

Mereka memilih untuk membuka perut buaya, walaupun pawang sudah memberi tahu bahwa buaya itu bukan pemangsanya. Setelah dibuka, ternyata perut buaya tersebut kosong.

Lebih 10 Konflik Satwa Liar Terjadi di Kabupaten Meranti


Peristiwa kedua terjadi pada Minggu (25/12/2022) sore yang menimpa seorang perakit kilang sagu bernama Zainal Bin Tahar (50) di Sungai Desa Pengayun, Kecamatan Rangsang.

Kapolsek Rangsang, Iptu AGD Simamora mengatakan bahwa peristiwa terjadi ketika korban sedang mengikat tual sagu.

Sebelumnya, korban bersama tiga rekannya melihat seekor buaya mengikuti mereka pada pukul 13.00 WIB ketika sedang membawa tual sagu ke hilir sungai.

Pada pukul 16.00 WIB, salah satu rekannya, Ramli, turun dari kapal untuk mengikat tual. Korban langsung menyusul turun dan ketika itulah Ramli mendengar korban berteriak minta tolong.

"Ketika Ramli melihat ke arah belakang, korban sudah tidak ada," ungkap Simamora.

Korban ditemukan pada Hari Senin dengan kondisi tak bernyawa dan kedua kaki terputus. Peristiwa serupa bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Setidaknya sebelas kejadian konflik dengan buaya tercatat sejak tahun 2017 di kabupaten ini. Mayoritas korban merupakan pekerja sagu atau nelayan yang kerap beraktivitas di sungai.

Tags :
satwa liar buaya konflik buaya manusia habitat
Writer: Finlan Aditya
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25