[caption id="attachment_18374" align="aligncenter" width="900"] Seekor hewan trenggiling (Manis javanica) sedang berada di dahan pohon. | Sumber: BBKSDA Jawa Timur[/caption]
Gardaanimalia.com - Nama hewan trenggiling berasal dari bahasa Melayu yang berarti pengguling atau sesuatu yang terus berguling-guling. Hal ini merujuk pada sikapnya yang ketika merasa terancam akan menggulungkan badannya.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Nah, selain memiliki nama dan morfologi yang unik, trenggiling memiliki banyak fakta menarik lainnya.
Penasaran apa saja hal menarik yang dimiliki satwa ini? Yuk, kita simak dalam ulasan berikut!
Delapan Spesies yang Tersebar di Asia dan Afrika
Satwa yang dalam bahasa Inggris disebut pangolin ini terdiri dari delapan spesies. Empat di antaranya tersebar di Benua Asia dan empat lainnya di Benua Afrika. Empat jenis hewan trenggiling yang menghuni Benua Kuning adalah trenggiling tiongkok (Manis pentadactyla), trenggiling india (Manis crassicaudata), trenggiling filipina (Manis culionensis), dan trenggiling sunda (Manis javanica). Sementara, jenis trenggiling yang mendiami Benua Hitam adalah trenggiling pohon perut hitam (Phataginus tetradactyla), trenggiling raksasa (Smutsia gigantea), trenggiling tanah (Smutsia temminckii), dan trenggiling pohon perut putih (Phataginus tricuspis). Masing-masing spesies memiliki ciri khusus, misalnya rata-rata panjang tubuhnya berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter. Namun, Smutsia gigantean menjadi trenggiling yang memiliki ukuran tubuh paling panjang, yaitu 75 hingga 80 sentimeter dengan berat maksimal hingga 33 kilogram.Satu-Satunya Mamalia Bersisik
[caption id="attachment_18375" align="aligncenter" width="909"]
Memakan Serangga Sebanyak 70 Juta dalam Setahun
Satwa dari ordo Pholidota ini dikenal memiliki lidah panjang, bahkan panjang lidahnya bisa mencapai sepertiga bagian dari tubuhnya. Lidah itu menjadi hal yang penting dalam proses mengolah makanan, terlebih karena satwa ini tidak memiliki gigi alias ompong. Biasanya, trenggiling dapat menjulurkan lidah hingga panjangnya mencapai 40 sentimeter. Perlu diketahui bahwa akar lidah trenggiling ada di bagian rongga dada, sehingga saat sedang tidak digunakan, organ tersebut akan disimpan dalam rongga yang terletak di bagian dada, tepatnya menempel di bagian dinding perutnya.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/)) Makanan utamanya adalah serangga. Uniknya, karena hewan trenggiling tidak memiliki gigi, maka ketika menyendok serangga dengan lidahnya, ia juga menelan bebatuan kecil atau kerikil. Kerikil tersebut digunakan untuk membantunya mencerna makanan di dalam perut. Proses tersebut terjadi dalam organ pencernaan khusus yang juga terbungkus keratin.((https://www.idntimes.com/science/discovery/ina-suraga/8-fakta-trenggiling-hewan-yang-paling-banyak-diperdagangkan-di-dunia-exp-c1c2?page=all)) Berkat air liurnya yang lengket, satwa dilindungi tersebut dapat mengambil makanan dalam jumlah yang besar, yaitu 200.000 semut dan rayap dalam sehari. Artinya, dalam setahun hewan ini mampu memakan semut dan rayap hingga 70 juta jumlahnya. Inilah mengapa julukan Scaly anteater kemudian disandangnya. Ketika mencari makanan, trenggiling akan menggunakan indra penciumannya yang tajam untuk mendeteksi keberadaan sarang semut atau gundukan rayap. Ketika sedang makan, trenggiling akan melindungi hidung dan telinganya agar tidak dimasuki serangga dengan cara menyempitkan lubang tersebut. Sementara untuk matanya, trenggiling memiliki kelopak mata yang tebal sehingga dapat mencegah gigitan serangga di bagian itu.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))Menggulung dan Berbau adalah Bentuk Pertahanan
[caption id="attachment_18385" align="aligncenter" width="1500"]
Hewan Trenggiling Memiliki Hari Peringatan Setiap Tahunnya
Sebagai salah satu bentuk upaya konservasi trenggiling, diperingatilah World Pangolin Day atau Hari Trenggiling Sedunia, yang jatuh pada Sabtu ketiga tiap bulan Februari. Adapun tujuannya adalah untuk terus memberikan pengetahuan kepada masyarakat global akan eksistensi trenggiling dan meningkatkan kesadaran kolektif terhadap ancaman spesies ini.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/)) Di Indonesia, Manis javanica merupakan satwa yang dilindungi. Karena itu, siapa pun yang melakukan kejahatan terhadapnya akan diancam dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Dalam Pasal 40 Ayat 2 Jo. Pasal 21 Ayat 2d tertulis ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.Predator Utama Trenggiling adalah Manusia
[caption id="attachment_18386" align="aligncenter" width="1500"]