Fakta Unik Trenggiling, si Mamalia Ompong
3 min read

Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.
Gardaanimalia.com - Nama hewan trenggiling berasal dari bahasa Melayu yang berarti pengguling atau sesuatu yang terus berguling-guling. Hal ini merujuk pada sikapnya yang ketika merasa terancam akan menggulungkan badannya.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Nah, selain memiliki nama dan morfologi yang unik, trenggiling memiliki banyak fakta menarik lainnya.
Penasaran apa saja hal menarik yang dimiliki satwa ini? Yuk, kita simak dalam ulasan berikut!
Delapan Spesies yang Tersebar di Asia dan Afrika
Satwa yang dalam bahasa Inggris disebut pangolin ini terdiri dari delapan spesies. Empat di antaranya tersebar di Benua Asia dan empat lainnya di Benua Afrika.
Empat jenis hewan trenggiling yang menghuni Benua Kuning adalah trenggiling tiongkok (Manis pentadactyla), trenggiling india (Manis crassicaudata), trenggiling filipina (Manis culionensis), dan trenggiling sunda (Manis javanica).
Sementara, jenis trenggiling yang mendiami Benua Hitam adalah trenggiling pohon perut hitam (Phataginus tetradactyla), trenggiling raksasa (Smutsia gigantea), trenggiling tanah (Smutsia temminckii), dan trenggiling pohon perut putih (Phataginus tricuspis).
Masing-masing spesies memiliki ciri khusus, misalnya rata-rata panjang tubuhnya berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter.
Namun, Smutsia gigantean menjadi trenggiling yang memiliki ukuran tubuh paling panjang, yaitu 75 hingga 80 sentimeter dengan berat maksimal hingga 33 kilogram.
Satu-Satunya Mamalia Bersisik
Trenggiling menjadi satu-satunya mamalia bersisik di dunia. Bahkan, 20 persen bobot tubuhnya berasal dari sisik mereka.
Seperti zat yang membentuk kuku manusia, tanduk pada badak dan cakar beruang, sisik trenggiling juga terbuat dari zat yang sama, yaitu keratin. Sisiknya memiliki bentuk yang besar, keras dan tersusun secara tumpang tindih di seluruh bagian tubuhnya.
Setelah kelahiran, induk trenggiling akan merawat anaknya di dalam sarang selama kurang lebih tiga hingga empat bulan. Nah, menariknya, induk trenggiling ternyata menggendong anaknya di ekor.
Meskipun tubuh satwa liar ini bersisik, itu tidak membuatnya kesulitan ketika membawa anaknya di atas pangkal ekornya.
Biasanya anaknya akan dibawa ketika induk trenggiling mencari makan. Ketika tidur atau merasa terancam, induknya juga akan menggulungkan badannya untuk melindungi anaknya.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Memakan Serangga Sebanyak 70 Juta dalam Setahun
Satwa dari ordo Pholidota ini dikenal memiliki lidah panjang, bahkan panjang lidahnya bisa mencapai sepertiga bagian dari tubuhnya.
Lidah itu menjadi hal yang penting dalam proses mengolah makanan, terlebih karena satwa ini tidak memiliki gigi alias ompong. Biasanya, trenggiling dapat menjulurkan lidah hingga panjangnya mencapai 40 sentimeter.
Perlu diketahui bahwa akar lidah trenggiling ada di bagian rongga dada, sehingga saat sedang tidak digunakan, organ tersebut akan disimpan dalam rongga yang terletak di bagian dada, tepatnya menempel di bagian dinding perutnya.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Makanan utamanya adalah serangga. Uniknya, karena hewan trenggiling tidak memiliki gigi, maka ketika menyendok serangga dengan lidahnya, ia juga menelan bebatuan kecil atau kerikil.
Kerikil tersebut digunakan untuk membantunya mencerna makanan di dalam perut. Proses tersebut terjadi dalam organ pencernaan khusus yang juga terbungkus keratin.((https://www.idntimes.com/science/discovery/ina-suraga/8-fakta-trenggiling-hewan-yang-paling-banyak-diperdagangkan-di-dunia-exp-c1c2?page=all))
Berkat air liurnya yang lengket, satwa dilindungi tersebut dapat mengambil makanan dalam jumlah yang besar, yaitu 200.000 semut dan rayap dalam sehari.
Artinya, dalam setahun hewan ini mampu memakan semut dan rayap hingga 70 juta jumlahnya. Inilah mengapa julukan Scaly anteater kemudian disandangnya.
Ketika mencari makanan, trenggiling akan menggunakan indra penciumannya yang tajam untuk mendeteksi keberadaan sarang semut atau gundukan rayap.
Ketika sedang makan, trenggiling akan melindungi hidung dan telinganya agar tidak dimasuki serangga dengan cara menyempitkan lubang tersebut.
Sementara untuk matanya, trenggiling memiliki kelopak mata yang tebal sehingga dapat mencegah gigitan serangga di bagian itu.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Menggulung dan Berbau adalah Bentuk Pertahanan
Dalam keadaan terancam, badannya akan menggulung seperti bola, dengan bagian kepala dilindungi oleh kaki depan, persis seperti armadillo.
Selain itu, bentuk pertahanan lainnya adalah mengeluarkan bau. Hewan trenggiling memiliki kemampuan mengeluarkan cairan kimia yang berbau seperti sigung.
Cairan tersebut keluar dari sebuah kelenjar di bawah ekornya dan juga berfungsi untuk menandai wilayah mereka.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))((https://www.idntimes.com/science/discovery/ina-suraga/8-fakta-trenggiling-hewan-yang-paling-banyak-diperdagangkan-di-dunia-exp-c1c2?page=all)) Karena merupakan hewan nokturnal, satwa ini akan bersembunyi dan beristirahat pada siang hari.
Jenis trenggiling terestrial akan bersarang dalam liang tanah atau lubang pohon yang menempel pada tanah. Sementara, untuk jenis arboreal akan bersarang di atas pohon.
Selain menggali lubang sendiri, terkadang trenggiling juga menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lain.((https://www.mongabay.co.id/2020/07/06/perburuan-dan-perdagangan-ilegal-trenggiling-tidak-kenal-masa-pandemi/))((https://media.neliti.com/media/publications/227843-ukuran-morfometrik-dan-meristik-pada-tre-40bce908.pdf))
Hewan Trenggiling Memiliki Hari Peringatan Setiap Tahunnya
Sebagai salah satu bentuk upaya konservasi trenggiling, diperingatilah World Pangolin Day atau Hari Trenggiling Sedunia, yang jatuh pada Sabtu ketiga tiap bulan Februari.
Adapun tujuannya adalah untuk terus memberikan pengetahuan kepada masyarakat global akan eksistensi trenggiling dan meningkatkan kesadaran kolektif terhadap ancaman spesies ini.((https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/memperingati-hari-trenggiling-sedunia-10-fakta-tentang-trenggiling/))
Di Indonesia, Manis javanica merupakan satwa yang dilindungi. Karena itu, siapa pun yang melakukan kejahatan terhadapnya akan diancam dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
Dalam Pasal 40 Ayat 2 Jo. Pasal 21 Ayat 2d tertulis ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.
Predator Utama Trenggiling adalah Manusia
Predator alami hewan trenggiling adalah anjing hutan, harimau, macan, dan ular piton. Namun, sebenarnya manusialah yang menjadi predator utama trenggiling.
Banyak sekali pemburu satwa liar yang mengincar trenggiling untuk diperdagangkan, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
Melansir dari laman Greeners, manusia kerap memburu trenggiling karena hampir semua bagian tubuh trenggiling dapat dimanfaatkan. Misalnya, bagian dagingnya kerap menjadi bahan masakan, kemudian bagian sisik trenggiling dipercaya sebagai bahan obat.((https://www.greeners.co/flora-fauna/trenggiling-jawa-si-manis-yang-terancam-punah/))
Hal inilah yang menjadikan trenggiling sebagai mamalia yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal.((https://www.idntimes.com/science/discovery/ina-suraga/8-fakta-trenggiling-hewan-yang-paling-banyak-diperdagangkan-di-dunia-exp-c1c2?page=all)) Bahkan, aturan dan hukum tidak juga menjadikan pelaku jera atau siapa pun merasa iba terhadap kelangsungan hidup trenggiling yang kini sudah sangat mengkhawatirkan.
Dari delapan spesies trenggiling, tiga jenis di antaranya berstatus critically endangered, yaitu Manis pentadactyla, Manis culionensis, dan Manis javanica.
Tiga lainnya berstatus endangered, yakni Manis crassicaudata, Smutsia gigantean, dan Phataginus tricuspis. Sementara dua sisanya berstatus vulnerable adalah Phataginus tetradactyla dan Smutsia temminckii.((https://www.iucnredlist.org/))
Nah, demikianlah fakta menarik dari satwa yang unik ini. Semoga menambah wawasan dan kesadaran pentingnya untuk menjaga kelestarian hewan trenggiling di masa depan, ya!
Tags :
satwa liar Trenggiling manis javanica hewan dilindungi pangolin trenggiling tiongkok Manis pentadactyla trenggiling india Manis crassicaudata trenggiling filipina Manis culionensis trenggiling sunda trenggiling pohon perut hitam Phataginus te
Writer:
Pos Terkait

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar
15/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!
13/03/25
Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri
08/03/25Pos Terbaru

Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Kawan Satwa
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Liputan Khusus
25/03/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
Berita
25/03/25
Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon
Berita
24/03/25
Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit
Berita
24/03/25
FATWA: Komodo Malas Merantau!
Edukasi
24/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
Berita
22/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
Berita
22/03/25
Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik
Edukasi
21/03/25
Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
Berita
20/03/25
FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera
Edukasi
19/03/25
Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga
Berita
18/03/25
Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
Berita
18/03/25Bacaan Populer
Baca berita terbaru seputar satwa liar di sini

1
Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia
09/03/20
2
Pemilik Kura-kura Impor yang Ditangkap Tipidter Bareskrim Mabes Polri Dijerat UU Karantina Hewan
01/08/18
19755
3
Selundupkan Murai Batu ke Malaysia, Patrum Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda 100 juta
11/10/19
17149
4
5 Jenis Burung Takur Dilindungi di Indonesia yang Masih Diperdagangkan
15/04/21
16664
5
Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang
03/08/21
15158
6
Kenali Jenis Otter yang Tidak Boleh Dipelihara di Indonesia
10/12/20
15109
7
Kejanggalan Penangkaran Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad
14/01/20
14405
8
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P106 Tahun 2018
30/01/19
13881
9
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
12977
10
Binturong, Musang Besar yang Menjadi Spesies Kunci Ekosistem
07/12/18
12321