Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Inilah Perbedaan Kangguru yang Hidup di Indonesia dan Australia

3388
×

Inilah Perbedaan Kangguru yang Hidup di Indonesia dan Australia

Share this article
Inilah Perbedaan Kangguru yang Hidup di Indonesia dan Australia
Kangguru pohon yang bisa dijumpai di Papua. Foto: Fauna Indonesia

Gardaanimalia.com –  Dendrolagus atau biasa dikenal dengan nama kangguru pohon adalah salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah. Satwa endemik papua ini dipilih sebagai maskot atau wajah dari acara Pekan Olahraga Nasional (PON XX). Hingga hari ini, hewan lucu bertubuh mungil ini masih sering diburu untuk sekadar dijadikan santapan atau dijual kembali. Hal ini menyebabkan populasinya di hutan Papua semakin langka. Keadaan tersebut sangat berbanding terbalik dengan negara tetangga, Australia, yang mana sangat mudah menjumpai satwa ini di sepanjang jalan.

Karakteristik Kangguru Pohon

Kangguru termasuk dalam kelompok satwa marsupialia, yaitu kelompok vivipar yang memiliki kantung pada betinanya. Kantung tersebut akan terbuka ke depan seiring dengan bertumbuhnya usia. Yang membedakan antara kangguru Papua dengan yang ada di Australia terdapat pada ukuran tubuhnya. Umumnya, kangguru Papua memiliki tubuh relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang hidup di Australia.

Berat tubuh kangguru dari Indonesia hanya berkisar 6–20 kg saja, bahkan ada yang lebih kecil dengan lompatan yang lebih pendek. Sedangkan, yang berasal dari Australia bisa mencapai 80 kg.

Inilah Perbedaan Kangguru yang Hidup di Indonesia dan Australia
Dendrolagus goodfellowi. Foto: Flickr/Richard Ashurst

Kangguru pohon memiliki empat tungkai yang berukuran panjang dan kuat. Pada tungkai bagian depan biasa digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Hal ini dikarenakan tungkai depannya memiliki ukuran yang cenderung tipis dan ringan, sehingga lebih fleksibel untuk digerakkan. Sedangkan tungkai bagian belakang, biasa digunakan untuk berjalan-jalan di atas tanah maupun pohon.

Keempat tungkainya ditumbuhi oleh cakar-cakar kuat berbentuk melengkung. Cakar tersebut membantunya untuk memanjat pepohonan. Tubuhnya di dominasi warna cokelat keemasan. Satwa mungil ini juga memiliki ekor yang cukup panjang dengan motif lingkaran seperti cincin.

Reproduksi Kangguru Pohon

Satwa unik ini bereproduksi sepanjang tahun dan hanya ada satu anak yang terlahir di tiap periodenya. Satwa betina mengandung selama 31–36 hari. Dalam setahun, satu kangguru mampu menghasilkan 4 anak yang didapatkan dari empat kali kehamilan. Usia kematangan seksnya berkisar pada 20 – 24 bulan pada satwa jantan, dan 15–20 bulan pada satwa betina.

Baca juga: Menyelamatkan Hiu Paus dari Kepunahan

Tanda-tanda ketika kangguru mengalami birahi yaitu satwa jantan membelai dada satwa betina hingga mengeluarkan suara berdecak. Sedangkan satwa betina akan menggerakkan salah satu dari bagian kepala, ekor, ataupun lehernya. Keduanya akan terlihat gelisah dan mengeluarkan suara khas. Birahi ini akan terjadi selama 24–48 jam.

Status Perlindungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, terdapat lima jenis kangguru pohon yang termasuk dalam daftar hewan dilindungi oleh pemerintah, diantaranya kangguru pohon ndomea (Dendrolagus dorianus), kangguru pohon hias (Dendrolagus goodfellowi), kangguru pohon wakera (Dendrolagus inustus), kangguru pohon mbaiso (Dendrolagus mbaiso), dan kangguru pohon nemena (Dendrolagus ursinus).

Dua diantaranya masuk ke dalam daftar merah IUCN pada kategori endangered atau terancam, yaitu kangguru pohon mbaiso dan kangguru pohon hias. Sedangkan kangguru pohon wakera dan kangguru pohon nemena masuk ke daftar CITES Appendix II yang memiliki arti terancam punah apabila tidak diatur pemanfaatannya dengan benar.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
hizejayy
hizejayy
3 years ago

waaahhhh