Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Jumlah Badak Jawa di Ujung Kulon Bertumbuh

1233
×

Jumlah Badak Jawa di Ujung Kulon Bertumbuh

Share this article
Ilustrasi anak badak jawa yang terekam di TNUK pada 2022 silam. | Sumber: Dok. KLHK
Ilustrasi anak badak jawa yang terekam di TNUK pada 2022 silam. | Sumber: Dok. KLHK

Gardaanimalia.com – Satu individu anak badak jawa (Rhinoceros sondaicus) terpantau dalam rekaman kamera jebak di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, Kamis (4/3/2024).

Menurut Kepala Balai TN Ujung Kulon Ardi Andono, badak tersebut adalah individu baru. Penambahan tersebut lantas menaikkan jumlah badak di semenanjung Ujung Kulon menjadi 82 individu.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Kami mendapatkan video terbaru tanggal 4 Maret 2024 hasil dari kamera jebak yang kami pasang pada Februari 2024. Dalam video terlihat anak badak jawa sedang berjalan bersama induknya,” ujar Ardi, Minggu (7/4/2024) dilansir dari Tempo.

Satwa dalam keadaan sehat dan diperkirakan berusia 3-5 bulan. Namun, pihak Balai TN Ujung Kulon belum bisa mengidentifikasi jenis kelamin satwa.

Hal itu lantaran posisi badan bagian belakang anak badak bercula satu tersebut tidak berada tepat di depan kamera jebak. Untuk sementara, anak satwa diberi identitas ID.093.2024.

Ardi menilai anak badak jawa tersebut sebagai individu baru berdasarkan ukuran fisiknya yang kecil di mana selaras dengan usia kurang dari 6 bulan.

“Jika anak badak itu individu lama, ukuran fisiknya terlalu kecil, seperti tidak bertumbuh jika anak badak itu hasil temuan pada 2021, 2022, dan 2023,” jelasnya.

Upaya Selamatkan Badak Jawa, TNUK Gunakan Strategi Jaga Kawasan

Dalam tiga tahun terakhir sejak pertengahan 2021, populasi badak jawa di Ujung Kulon bertambah 7 individu. Ardi menerangkan bahwa pada pertengahan 2021 tercatat 75 individu.

Jumlah itu bertambah jadi 76 individu usai ditemukan satu individu pada akhir 2021. Kemudian, jumlah itu bertambah 4 individu pada 2022 sehingga jumlahnya menjadi 80 individu.

Lalu, pada 2023 dan 2024, Balai TNUK mendapat informasi adanya tambahan satu individu badak pada masing-masing tahun di ujung barat daya Pulau Jawa tersebut. Sehingga, total menjadi 82 individu.

Menurutnya, penambahan populasi badak jawa menunjukkan bahwa kawasan TNUK dalam kondisi baik dan aman. Ia menyebut, hal ini terkoneksi dengan metode pengamanan kawasan.

Pihak TNUK kerap mengaplikasikan metode berbeda untuk pengamanan kawasan dan pemasangan kamera jebak. Disesuaikan dengan durasi, ruang jelajah, dan jumlah personel.

Pernah pada 2024, TNUK mengimplementasikan metode pengamanan baru, yaitu sistem perlindungan penuh atau full protection system. Sistem ini melarang orang-orang tak berkepentingan memasuki seluruh kawasan TNUK.

“Kami juga memakai metode baru pemasangan kamera jebak, yaitu seluruh kamera dipasang kembali dengan tidak menggunakan data lama sehingga kami mengulang atau reset lagi dari nol dengan tujuan bisa scanning (memindai) seluruh wilayah kami,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa idealnya TNUK memasang 144 kamera jebak dalam kawasan. Akan tetapi, lantaran daya jangkau, terbatasnya waktu dan personel membuat TNUK hanya dapat memasang 126 kamera.

Badak jawa adalah satwa liar yang menjadi prioritas konservasi spesies. Badak ini merupakan satu dari lima spesies badak yang tersisa di dunia, dan salah satu jenis mamalia besar paling jarang populasinya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
3titik
3titik
18 days ago

Badak jawa harus tetap lestari, Salam redaksi